Lomba Busana Sasirangan Dinilai Tidak Fair, Ini Penjelasan Kabid Kebudayaan

by baritopost.co.id
0 comments 1 minutes read

Pelaihari,BARITO – Saat dilangsungkannya lomba busana Sasirangan bagi pelajar tingkat SD, SMP, SLTA sederajat dan umum di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tanah Laut beberapa waktu lalu, dalam rangka turut memeriahkan hari jadi Tala ke 56, diduga penilaian tidak fair kepada peserta dengan alasan pesertanya dari anak-anak juri dan dari sanggar tari.

Salah seorang yang mengirimkan chat lewat What Apps menyebutkan, para jurinya dari orang Disdikbud sendiri dan yang punya sanggar tari sehingga pemenangnya otomatis anak-anak dari sanggarnya semua.

“Aneh benar om, masa jurinya diambil dari sanggar, dimana sanggar itu ikutan lomba. Jadi semua pemenangnya dari sanggar tersebut, kami jelas tidak terima kalau juri lokal karena tidak netral,”demikian cuitan lewat chat What Apps.

Atas kondisi demikian, Kepala Bidang kebudayaan Hj.Siti Asyiah didampingi Hj. Hafifah Tavip Kasi Kesenian pada Disdikbud Tala Selasa, (7/12/21) dikonfirmasi mengatakan, pesertanya sendiri dari sekolah SD,SMP, MI sederajat, SLTA sederajat/umum.

Baca Juga

“Memang ada yang menang dari sanggar itu pada juara 4,”katanya.

Ia menambahkan, untuk juri Arif Billah dari sanggar Lintang Kencana Pelaihari yang juga guru pada SMP 6 Pelaihari. Juri Putri Muslimah tingkat provinsi Kalsel walau menetap di Pelaihari atas nama Fatimah Azahra, kemudian juri dari Galuh Banjar Tala tahun 2019 Vivi Arinda Suciana, dan Bella Puspita Rinandi dari sanggar Anggrek Harivi Tala Bella. Namun demikian kedepannnya bisa sebagai bahan koreski, dan berterima kasih atas kritikan. Yang perlu ditegaskan bahwa anak-anak juri tidak ada yang ikut, tegasnya. Prosesi penilaian pun fair dan memang harus fair, tegasnya.

Dalam ajang itu para pemenang mendapatkan piala, uang pembinaan serta sertifikat.baz

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar