LS Vinus: Gerindra, PDIP, NasDem Tertinggi di Bogor

Partai Politik (Parpol) Peserta Pemilu 2024 (foto:istimewa)

Cibinong, BARITOPOST.CO.ID – Survei Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) merilis hasil untuk Partai Politik (Parpol) pada Pemilu 2024.

Survei ini dilakukan pada 22 hingga 28 Januari 2024, di Kabupaten Bogor, untuk semua jenis suara, mulai dari Pilpres, DPR-RI, DPRD Provinsi Jawa Barat, hingga DPRD Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Sebelum Pelunasan Haji, Begini Cara Cek Status Istithaah Kesehatan

Adapun untuk hasil elektabilitas partai politik yang tertinggi ditempati oleh Gerindra dengan 22.38%, disusul PDIP 13.24% diperingkat kedua, dan NasDem 12.19% diperingkat ketiga.

Lalu Parpol di peringkat keempat diduduki PAN 10.47%, kelima Golkar 10.23%, keenam PKB 6.42%, ketujuh PKS 5.33%, kedelapan PPP 4.33%, kesembilan Demokrat 3.05%, kesepuluh Perindo 1.64%.

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat

PSI hanya memperoleh 1.24%, Gelora 0.52%, Hanura 0.44%, Ummat 0.32%, PKN dan Garuda 0.28%, PBB 0.20% dan Partai Buruh 0.12%. lalu ada yang belum menentukan pilihan sebesar 7.32%.

Pendiri LS Vinus Yusfitriadi menjelaskan, setidaknya ada tiga hal yang membuat tingginya elektabilitas Gerindra. Pertama, partai penguasa di Kabupaten Bogor yang dilihat dari suara tertinggi di 2019 lalu. Sehingga masih bisa mempertahankannya.

Baca Juga: Tuntaskan Stunting di Alalak Utara, Wawali Apresiasi Kerjasama Tim

“Kedua, Prabowo Efect. Seperti halnya pada pemilu 2019, salah satu faktor besarnya suara Gerindra di Kabupaten Bogor adalah dengan Prabowo yang merupakan founder partainya menjadi calon presiden. Sedangkan di kabupaten bogor pada pemilihan presiden tahun 2019 salah satu lumbung suara calon presiden prabowo,” ujarnya, seperti dilansir radarbogor.id.

Ketiga, spirit dan figur para calegnya, baik untuk di DPR-RI, DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten merupakan figur kuat seperti Fadli Zon, Mulyadi di DPR-RI dan Rudi Susmanto yang merupakan ketua DPRD Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Transaksi Mudah dan Simpel Lewat AKSEL, IBB, dan IB Dengan BI-Fast di Bank Kalsel

“Selain itu para calegnya memiliki spririt lebih dalam upaya memenangkan calon presiden dan memperfahankan partai gerindra sebagai partai pemenang di Kabupaten Bogor,” katanya.

Suara pasangan Prabowo-Gibran ini juga berefek kepada meningkatnya suara Partai Golkar dan PAN. Sementara partai Demokrat tidak mendapatkan untung suara.

Baca Juga: Tingkatkan Pemahaman Ekonomi Syariah untuk Pelaku UMKM

Sedangkan suara PDIP cenderung turun 3 persen bersamaan dengan penurunan suara pasangan Ganjar-Mahfud. Walaupun demikian tetap bisa mempertahankan suaranya diperingkat kedua. “Partai-partai politik baru pun mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk partai pengusung Amin yaitu Partai Nasdem dan PKB saat ini mendapatkan berkah dari Capres-cawapresnya. Dampaknya PKB bisa meraih posisi keenam dan Nasdem ketiga.

Baca Juga: Kunjungi Tenant di MPP, PAM Bandarmasih Kasih Hadiah Menarik

“Kenaikan suara Anies-Muhaimin, juga melesatkan suara Nasdem dan PKB. Untuk Partai Nasdem kenaikan sampai 6 % adapun untuk PKB kenaikan ada dikisaran 2 persen,” jelasnya.

Namun kenaikan partai pengusung Amin tak terjadi di PKS. Suara partai PKS justru menurun menjadi urutan ke tujuh dengan persentase 5,33 persen. Padahal di bulan oktober 2023 masih diurutan ke 4. Hal ini sebenarnya terjadi sejak merapatnya PKS ke koalisi perubahan sehingga suaranya terus mengalami trend penurunan.

Baca Juga: Pengguna Internet di Indonesia Tumbuh Pesat

Menurut Yusfitriadi kemungkinan ada dua faktor yang mempengaruhi. Pertama, banyak pemilih PKS yang masih ingin bergabung dengan prabowo sebagai basis konstituen dan tidak mau pindah ke anies. Sebab menilai PKS tidak mendapatkan porsi apapun ketika bergabung mendukung anies.

“Kedua, PKS sejak awal didirikanya sampai pada pemilu 2019 menampilkan partai yang ideologis. Namun dalam perjalanan pasca pemilu 2019 PKS seakan ingin menjadi partai nasionalis dan terbuka. Di situlah terjadi banyak friksi di tubuh PKS sehingga bagi konstituen yang tetap menginginkan PKS sebagai partai yang eksklusif kemudian keluar meninggalkan PKS,” katanya.

Baca Juga: Aktivis LSM Kalsel Soroti Kemajuan Pembangunan di Kecamatan Kurau

Diketahui, survei partai politik itu dilakukan dengan 2.400 responden berbasis desa, yang disesuaikan dengan pemilih Masing-masing kecamatan secara acak yang sudah mempunyai hak memilih.

Surveyor langsung bertatap muka dengan responden. Surveyor dibekali Surat Suara Pemilu 2024 dan partai politik yang disesuaikan dengan aslinya yang sudah ditetapkan oleh KPU. (*)

Follow Barito Post klik Google News

Survei LS Vinus untuk Parpol di Bogor:

Gerindra 22.38%

PDIP 13.24%

NasDem 12.19%

PAN 10.47%

Golkar 10.23%

PKB 6.42%

PKS 5.33%

PPP 4.33%

Baca Juga: Transaksi Mudah dan Simpel Lewat AKSEL, IBB, dan IB Dengan BI-Fast di Bank Kalsel

Demokrat 3.05%

Perindo 1.64%

PSI 1.24%

Gelora 0.52%

Hanura 0.44%

Ummat 0.32%

PKN 0.28%

Garuda 0.28%

PBB 0.20%

Buruh 0.12%

Belum menentukan pilihan 7.32%

Follow Barito Post klik Google News

Related posts

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Muhammad Zainul dan Aam Gunawan Calon Rektor Uniska, Ketua Pemilihan: Pendaftaran Resmi Ditutup

Dorong Penetrasi Digital Lewat SuperApp BYOND by BSI