Sampit, BARITO – Proyek sabuk pantai atau geotek yang dikerjakan dengan
anggaran APBN 2017 dengan dana 5,6 Milyar di kecamatan Teluk Sampit,
pekerjaannya dipandang oleh ketua LSM Bongkar Audy Valent asal jadi.
Hal ini setelah LSM Bongkar melakukan investigasi dilokasi pantai Ujung
Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, mereka banyak menemukan geotek ada
yang sobek dan ada pula yang kempes.
Menurut Audy dari keterangan warga desa Ujung Pandaran, sejak proyek
dilaksanakan dari tahun 2017 hanya empat bulan berjalan sudah ada pekerjaan
geotek atau sabuk pantai yang robek dan kempes dan itu oleh kontraktor
pelaksana belum ada melakukan pemeliharaan memperbaikan.
Padahal masa pemeliharaan dari awal Januari 2018 sampai akhir Desember
2018 sudah hampir habis hanya tinggal hitungan hari saja, Audy berharap
dengan diabaikannya masa pemeliharaan oleh kontraktor pelaksana agar pihak
yang berkompeten untuk bisa turun kelapangan mengevaluasi kondisi fisik dan
manfaat dari proyek tersebut.
“Saya meminta yang berkompeten disini agar proyek itu di evaluasi serta cek
lapangan kembali, kalau seperti ini pekerjaannya sudah jelas menghambur
hamburkan duit negara dan ini jelas korupsi.”Tegas Audy ditemui media ini,
Selasa (11/12).
Audy pun berjanji kalau masalah pekerjaan proyek sabuk pantai ini, akan dia
teruskan melaporkannya dengan pihak Kejaksaan, Polres bahkan sampai ke
KPK. Kalau pekerjaan hanya sebatas seperti ini menurut Audy, tidak ada guna
serta manfaatnya untuk warga desa Ujung Pandaran malah sebaliknya
pergeseran abrasi terus saja terjadi.
“Kalau saya nilai pekerjaan proyek seperti ini hanya setengah setengah
saja,padahal dana yang dikucurkan tidak sedikit dan ini terus akan saya
pantau.”Ujarnya agak sedikit geram mewakili warga desa Ujung Pandaran,
kecamatan Teluk Sampit. Zainal