Dosen STKIP PGRI berfoto bersama peserta Yudisium Sarjana periode 1 Tahun Akademik 2018-2019 di Hotel Aria Barito, Selasa (5/3). (Foto: tya/brt).
Banjarmasin, BARITO – Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PGRI) Banjarmasin, H Dahri mengaku bangga alumni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI berhasil lulus dalam tes CPNS atau yang kini dikenal dengan istilah aparatur sipil negara(ASN).
Meski demikian, Dahri tetap berpesan kepada lulusan agar tidak semata menggantungkan masa depan dengan menjadi ASN. Sebab menurutnya masih banyak peluang untuk mengembangkan diri dan sukses dengan bekal ilmu, kompetensi dan karakter.
“Saya bangga sudah 150 orang alumni STKIP PGRI yang lulus ujian menjadi ASN. Memang suatu keberhasilan tidak bisa datang dengan sendirinya. Harus disiapkan mental dan diri terlebih dahulu. Walaupun dalam setiap kesempatan saya selalu katakan bahwa lulusan STKIP tidak hanya untuk menjadi ASN. Karena banyak lapangan kerja yang bisa dicapai. Jadi jangan hanya bergantung untuk menjadi ASN,” ujar Dahri ketika memberikan sambutan dalam Yudisium Sarjana periode 1 tahun akademik 2018-2019 di Hotel Aria Barito, Selasa (5/3) pagi.
Pada kesempatan itu, Dahri mengatakan agar mulai sekarang peserta yudisium agar bersiap untuk terjun ke masyarakat. Kesiapan untuk berada di tengah masyarakat harus dibarengi dengan dan meningkatkan kemampuan. Sehingga alumni STKIP PGRI Banjarmasin mampu bersaing dan membawa nama baik almamater.
Yudisium periode 1 STKIP PGRI Banjarmasin diikuti 32 lulusan dari berbagai program studi. Lima orang diantaranya ditetapkan menjadi lulusan terbaik. Diantara 5 lulusan terbaik itu adalah Muhammad Hanafi dari program studi pendidikan matematika dengan IPK 3,84. Kemudian Endang Purnama dari program studi yang sama dengan Hanafi dengan IPK 3,75 . Lulusan terbaik masing-masing diberikan piagam penghargan dengan predikat lulus dengan pujian.
Sementara itu Ketua STKIP PGRI Banjarmasin, Abidinsyah juga mengaku bangga karena beberapa peserta yudisium berhasil mencapai IPK diatas 3.
“Kita bangga karena IPK 3 berarti pembelajaran dan kualitasnya bagus. Maka kepada peserta yudisium, mulai saat ini Anda berhak menyandang gelar sarjana pendidikan. Ketika kembali ke masyarakat, kami minta Saudara dapat lebih membawa nama STKIP PGRI supaya lebih bersinar lagi,” ungkapnya dalam sambutan.
Abidinsyah juga menyampaikan rasa syukurnya karena tahun ini mendapat hibah untuk laboratorium multimedia untuk bahasa dan laboratorium komputer. Keberhasilan mendapatkan hibah juga akan memberi nilai tambah pada penilaian asesor yang akan menilai akreditasi perguruan tinggi itu pada 28 Maret mendatang.
“Setelah lulus dari perguruan tinggi, saudara dikembalikan ke masyarakat dan orangtua. Semoga saudara dapat membawa nama STKIP PGRI agar tambah bersinar,” harapnya.tya