Banjarmasin, BARITO – Bukan isapan jempol belaka, kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin sejak 2019 hingga sekarang terus menunjukan prestasi yang membanggakan.
Salah satunya keberhasilan pengoperasionalan Rumah Sakit Sultan Suriansyah termasuk pengoptimalan fasilitas gedung-gedungnya yang sebelumnya sempat mangkrak dua tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr Machli Riadi, capaian tersebut merupakan bentuk kerjasama tim yang komitmen demi meningkatkan pelayanan masyarakat.
“Tepat di moment perayaan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke – 493, RS Sultan Surianyah resmi beroperasi. Itu salah satu prioritas kerja kami dan alhamdulillah tercapai,” katanya saat ditemui dalam jumpa pers capaian Dinkes selama dipimpinnya.
Masih seputaran rumah sakit, komitmen menjaga profesionalitas layanan kesehatan. Akreditas bintang tiga untuk RS Sultan Suriansyah akhirnya bisa didapatkan. Dengan keluarnya akreditasi itu maka rumah sakit diakui sudah standar.
Dilanjutkanya, setalah berhasil dalam hal itu, awal tahun 2020, indonesia dan Kota ini diterpa pandemi yang mendunia, hingga membuat pihaknya saat itu harus bergerak cepat, mulai dari membeli peralatan penunjang, hingga mendeteksi awal mula masuknya virus tersebut.
“Sebelum masuk negara kita, kita sudah bergerak, mulai dari melalakuan tracking mahasiswa yang berasal dari Wuhan bulan februari, kita lakukan sosialisasi, hingga akhirnya semua kelurahan terdapat warga yang terinveksi covid-19 saat itu, temasuk saya,”cerita machli.
Kemudian capaian infrastruktur lainnya, Dinkes merealisasikan pembanguan gedung baru Puskesmas Kayutangi yang terbakar. Kemudian menambah satu puskesmas di Kelurahan Sungai Andai, membanguan Puskesmas Pemurus Baru yang lebih layak dan gedung Instlasi Farmasi dari dana alokasi khusus pusat, hingga memiliki Ambulan Sungai (Speed).
Selain itu, Dinkes juga berhasil mengentaskan ODGJ yang di pasung oleh keluarganya. Sedikiynya ada 16 kasus yang berhasil ditangani dan diserahkan ke RS Jiwa Sambang Lihum.
Bicara soal Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak tahun 2019 juga terus meningkat, Sebelumnya di tahun 2018 Dinkes hanya menyumbang 16,3 Miliard lebih, naik 18,9 M lebih di tahun berikutnya, meningkat kembali 50 M lebih pada tahun 2020, dan tahun 2021 melunjak 72,8 M lebih.
“Bukan hanya dapat meningkatkan sumbangan PAD, juga dapat mengefesiensi anggaran, seperti halnya tahun kemaren pagu kita Rp 365.430.797.734, teralisasi Rp 305.970.285.107, dengan serapan 83 persen lebih, jadi ada perbedaan prinsif pengeloaan keuangan BLUD, di tahun 2021 16 Puskesmas kita terapkan, RS juga, sehingga prinsif BLUD itu efesiensi, dengan target yang tercapai dan biaya ditekan,”jalas Kadinkes.
Ditambahknya machli, pihaknya juga banyak mendapat penghargaan, baik secana nasional maupun tingkat lokal.
Di tahun 2022 ini, pihaknya merencanakan program kerja prioritas yang harus di selesaikan, yakni :
Oprasional gedung utama RSUD SS tahap 3, oprasional Puskesmas Sungai Andai dan Pemurus Baru, oprasional gedung baru Farmasi, menurunkan angka stunting, pengawalan 26 Puskesmas dalam penerapan BLUD, Kaderisasi Kepemimpinan, pembangunan Puskesmas Mantuil, Restrukturisasi Puskesmas, terbentuknya Banjarmasin Herd Immunity dan peningkatan mutu yankes primer.
“Tahun ini penurunan angka stunting yang paling berat dilakukan, karena ini memerlukan kerjasama antar pihak tak cukup hanya Dinkes,” tutupnya.
Penulis: Hamdani