Mahumbal, Tradisi Memasak Dayak Meratus

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Loksado, BARITO – Tak hanya terkenal dengan  keindahan alam dan bamboo rafting-nya, destinasi wisata Loksado ternyata masih menyimpan pesona lainnya. Salah satunya adalah tradisi memasak khas suku Dayak pegunungan Meratus yang turun temurun, yakni Mahumbal.

Mahumbal adalah salah satu teknik memasak di alam terbuka.Aroma nasi mahumbal lebih wangi, karena terbungkus daun batu dan dimasak dalam bambu.Tanpa menggunakan peralatan modern seperti panci dan alat masak lainnya.

Keunikan inilah yang ditawarkan objek wisata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan ini, lewat  Festival Mahumbal. Kegiatan unik ini menjadi rangkaian acara Festival Loksado 2019, yang diselenggarakan sejak  22 hingga 24 Nopember.

Kegiatan tersebut diikuti seluruh perwakilan masing-masing desa di Kecamatan Loksado, termasuk Desa Kamawakan, desa terpencil di Kecamatan Loksado yang berbatasan dengan Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin.

Jika olahan beras selalu dengan ditanak, masyarakat  Dayak di kaki pegunungan Meratus, Loksado, punya teknik unik dalam mengolah beras untuk jadi nasi. Mahumbal  mirip dengan teknik memasak nasi dengan bambu yang dibakar.

Cara menyajikan kuliner yang unik ini mampu menyedoti perhatian ratusan wisatawan, termasuk dari Eropa, menyaksikan dari dekat.

Bahkan beberapa di antara wisatawan mancanegara berinteraksi membuat kuliner khas suku Dayak Meratus itu.Mulai dari memasukkan beras asli pegunungan Meratus dalam sebuah daun batu dan melipat menjadi satu bagian hingga memasukkan dalam bambu.

Salah satunya adalah wisatawan asal Jerman, Doktor Daniella.Sensasi memasak dalam bambu ini menjadi pengalaman menarik yang baru pertama kali ditemuinya di Loksado.

Wisatawan yang datang bersama temannya dari Belanda dan Rusia ini pun dibuat takjub dengan teknik memasak yang alami namun tetap hieginis ini.

“ It’s amazing, mereka mampu memanfaatkan bahan dan rempah dari alam yang tersedia di pegunungan Meratus untuk dibuat masakan. Ini pengalaman menarik bagi saya bisa menyaksikan dari dekat pembuatan kuliner khas suku Dayak Meratus. Saya rasa ini salah satu potensi wisata dengan kearifan lokal yang memiliki kekhasan tersendiri di Loksado,” ucap Daniela saat menyaksikan Festival Mahumbal, di Loksado, Sabtu  (23/11) sore.

Ketua Panitia Festival Mahumbal, yang juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Nordiansyah , mengatakan even ini sebagai upaya memperkenalkan lebih jauh, masakan khas Loksado dalam rangkaian Festival Loksado 2019.

Pihaknya berharap Festival Mahumbal menjadi promosi wisata Bumi Loksado.

‘’Yakni, melalui kulinernya, dengan menampilkan kearifan lokal masyarakatnya dalam membuat makanan, dengan memanfaatkan aspek kelestarian lingkungan dan pemanfaatan bahan baku yang ada di sekitar,’’ ujarnya.

Penulis: ril/Cinthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment