Mampu Bertahan saat Covid-19, Sebagian UMKM Tidak Ajukan Relaksasi KUR

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Karena kondisi usaha mereka masih mampu bertahan ditengah pandemi virus Corona (Covid-19). Sebagian besar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ternyata tidak mengajukan relaksasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hal ini diungkapkan anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Yani Helmi di Banjarmasin, Jumat (15/5/2020).

“Tidak semua UMKM mengajukan relaksasi KUR, kecuali yang benar-benar tidak mampu, baru kemudian memanfaatkan kemudahan ini,” kata Yani Helmi kepada wartawan.

Yani Helmi menuturkan relaksasi KUR ini hanya sekedar memberikan keringanan jangka waktu untuk pembayaran kreditnya dan berlaku antara tiga hingga enam bulan.

“Setelah itu akan kembali normal untuk membayar KURnya, sehingga banyak UMKM yang tidak mengajukan hal ini,” tambah Yani Helmi.

Adik kandung Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor ini mengungkapkan hal tersebut usai rapat Pansus II LKPj 2019, yang mengundang pimpinan BUMD, seperti Bank Kalsel, PT Jamkrida, PT Bangun Banua dan PT Ambapers untuk melihat kinerja pada tahun sebelumnya.

Politisi Golkar karib disapa Paman Yani mengungkapkan relaksasi ini keringanan untuk membantu KUR agar UMKM mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, namun banyak KUR yang disalurkan Bank Kalsel tidak memanfaatkan kesempatan ini.m.m.

“Relaksasi KUR ini diajukan sendiri ke bank dan ada persyaratan yang harus di penuhi UMKM agar mendapatkan keringanan pembayaran kredit,” ujarnya.

Lanjutnya bank juga tidak serta merta memberikan relaksasi hutang, namun melalui verifikasi, apakah memang benar-benar terdampak dan tidak mampu membayar pinjaman tersebut.

“Dikhawatikan relaksasi ini dimanfaatkan untuk penundaan pembayaran hutang padahal mampu melakukan pembayaran,” imbuhnya.

Namun diakui Yani Helmi, KUR ini sangat membantu permodalan UMKM, karena usaha kecil inilah yang mampu bertahan di tengah krisis, termasuk pandemi Covid-19.

“Kita hanya menginginkan KUR bisa dimanfaatkan masyarakat kecil untuk membantu permodalan, sehingga usahanya berkembang,” harapnya.

Sedangkan evaluasi terhadap kinerja Bank Kalsel pada 2019 kemarin dinilai cukup bagus, karena bisa bertahan dan sudah merealisasikan program kerja yang sebelumnya hanya berupa wacana-wacana.

“Kinerjanya memang masih jalan di tempat, namun sudah terlihat gerakan dan kerjanya, sehingga bisa memperbaiki kinerja secara keseluruhan,” pungkasnya.

Penulis : Sopian

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar