Marcella Simon Puji Ide Transformasi Perpus Palnam

Marcella Simon saat berdialog dengan puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di di aula Perpustakaan Kilometer 6 (Perpus Palnam) Banjarmasin, Sabtu (11/01) dalam acara Meet & Greet. (foto salman/brt)

Banjarmasin, BARITO – Aktris FTV sekaligus penulis buku anak, Marcella Simon datang ke Banjarmasin untuk berbagi pengalaman dan sharing tentang dunia literasi kepada puluhan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi negeri danswasta.

Kedatangan gadis cantik ini memenuhi undangan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk meningkatkan minat baca pada masyarakat provinsi 13 kabupaten/kota ini.

“Biasa kita diundang penerbit atau percetakan, tapi ini oleh pepustakaan (Dispersip Kalsel,red), waduh, luar biasa,” ujarnya mengawali dialog yang berlangsung di aula Perpustakaan Kilometer 6 (Perpus Palnam) Banjarmasin, Sabtu (11/01).

Marcella pun bercerita banyak, mulai cara memulai menulis, keuntungan penulis, hingga cara melakukan negosiasi bersama editor dan penerbit, termasuk cara melihat selera pasar agar buku yang akan diterbitkan nanti bisa laku.

“Kita harus pedekate (pendekatan,red)  sama penerbit. Mereka maunya menerbitkan seperti apa. Negosiasi juga sama editor. Selera pasar seperti apa supaya bisa dikomersilkan,” sarannya.

Ia pun mengapresiasi terobosan Dispersip Kalsel yang sudah berupaya menghadirkan konsep bangunan yang sesuai dengan tren masa kini.

“Dengan mendekorasi perpustakaan lebih fotogenik, instagram-able, itu benar-benar kekinian. Jadi anak muda mau datang ke sini untuk baca, posting foto di tempat yang bagus,” ungkap wanita kelahiran 9 Mei 1989 ini.

Masih menurut Marcella, membaca buku ujarnya bisa jadi merupakan sebuah gaya hidup yang keren. Artinya, setiap orang yang membawa dan membaca buku di tempat-tempat tetentu seperti taman ataupun transportasi umum, boleh berbangga seperti halnya orang yang membawa tas mahal atau berpakaian bagus.

“Kalau kita lihat di luar negeri, orang di pantai bersantai sambil membaca buku. Orang-orang bule banyak begitu, mereka bisa nyaman dengan baca buku,” jelasnya.

Marcella pun tak menampik, di Indonesia orang yang kerap kali membawa dan membaca buku dianggap sebagai orang yang kutu buku. “Sebenarnya stigma seperti ini yang harus kita hilangkan,” harapnya.

Di awal dialog, Kepala Bidang Pelayanan dan Perpustakaan, Didpersip Kalsel, Wildan Akhyar menyebutkan, Perpus Palnam sengaja dibenahi sedemikian rupa, sehingga menarik minat baca anak-anak hingga dewasa.

Dispersip Kalsel melakukan transformasi menjadikan  perpustakaan bukan sekedar baca buku saat ada tugas atau keperluan. Namun diharapkan kedatangan orang ke perpustakaan diharapkan memotivasi orang gemar membaca.

“Konsepnya, wisata edukasi. Orang datang tidak cuma cari buku, tapi bisa sambil bermain dengan wahana  edukasi yang ada,” ujarnya.

Penulis: Salman

Related posts

Hapus Sekat Kesukuan, ULM Bagian NKRI dan Bangun Prestasi

Eksepsi Terdakwa OTT KPK Ditolak, JPU Siapkan 20 Saksi

KPU Tetapkan Paslon Yamin-Ananda Jadi Wali dan Wawali Kota Banjarmasin