Banjarmasin, BARITO – Anggota Komite III DPD RI Habib Zakaria Bahasyim mengungkapkan persoalan BPJS sangat komplek, mulai iuran, pelayanan, tunggakan, sarana prasarana, obat-obatan dan lainnya. Sebab itu pihaknya meminta kaji ulang persoalan BPJS terutama layanan dan iuran. “Ya, rumah sakit harus menyampaikan persoalan BPJS dan aspirasi kepada DPD RI, dan masyarakat Kalsel wajib diberikan pelayanan optimal,” ujar Habib Zakaria Bahasyim dalam kunjungan kerja di RSUD Ulin Banjarmasin, kemarin.
Ia mengakui heran, kenapa orang Indonesia justru banyak yang berobat ke luar negeri seperti malaysia dan singapura. Padahal, sambungnya, butuh ongkos besar.
‘Ya, Saya ingin RSUD Ulin Banjarmasin melengkapi saran prasara. Kalau rumah sakit kita meminta kepada pemerintah pusat dengan serius maka Insya Allah akan diberikan. Kuncinya kita memperjuangkan secara bersama-sama, kebutuhan apa yang harus ada di RSUD Ulin Banjarmasin,” tambah lelaki yang pernah bermukim di Madinah selama enam tahun ini.
Bahkan, Ia berharap, RSUD ulin tidak membedakan pelayanan antara orang kaya dan miskin. “Jadi bagi mereka yang sakit wajib dilayani. Dan semua masyarakat Kalsel harus terlayani di RSUD Ulin dan mereka tidak perlu lagi berobat ke luar negeri. Khususnya pelayanan penyakit jantung,” tandasnya.
Senada itu, Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati menyatakan, pihaknya telah mulai lelang pembangunan RS Jantung. “Ya, sudah lelang, nanti Maret 2020 diketahui pemenang dan pelaksana proyeknya yang bernilai Rp35 miliar dari Rp174 miliar yang tesedia,” bebernya.
Bahkan, kata mantan Direktur RS Ratu Zalekha Martapura ini, diharapkan proyek tersebut multiyes, sehingga bisa lebih lancar. “Ya, diperkirakan tahun 2022 selesai dan kami bekerjasama dengan RS Jantung Harapan Kita Jakarta,” katanya.
Untuk pelayanan, Suciati memastikan tidak ada pembedaan antara orang kaya dan orang miskin. “Semua kami layani, sesuai dengan penyakit yang diderita para pasien,” imbuhnya.
Penulis: Afdi