‘Mawarung Baimbai’ Sajian Kuliner Khas Banjar yang digemari generasi ‘X’

by admin
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Cafe dan rumah makan yang banyak dijadikan kaum anak muda tongkrongan sudah biasa didapati di Banjarmasin. Namun yang jarang ditemui tongkrongan atau tempat santai para bapak-bapak dan ibu-ibu.

Tongkrongan itu bisa didapati di Bawah Jembatan Banua Anyar samping Musium Wasaka yang dberi nama ‘Mawarung Baimbai’. Mawarung Baimbai merupakan spot kuliner khas suku Banjar dimana disana ada banyak puluhan macam kue dan makanan berat bisa didapatkan disana.

Menariknya, kebanyakan pengunjung disana merupakan warga kalangan umur kurang lebih 40 tahun hingga 60> tahun (generasi X). Adanya tempat tersebut merupakan ide dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Banjarmasin yang baru buka diawal tahun ini yang didukung oleh Pemko Banjarmasin, Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin dan Kecamatan Banjarmasin Utara.

Namun sayang, kuliner khas budaya banua ini hanya bisa ditemui dihari tertentu saja yakni hari Sabtu dan Selasa. Mawarung buka mulai jam 3 sore hingga jam 8 malam.

Menurut Ketua Pokdarwis, M Rafi, ada alasan tersendiri mengapa mawarung buka hanya Sabtu dan Selasa. Hal itu dilakukan agar masyarakat tidak cepat bosan di lokasi itu. Sehingga hari itu menjadi hari yang ditunggu masyarakat maupun pelancong wisata kuliner.

“Kami hanya buka Sabtu dan Selasa dan saya rasa tidak perlu lagi menambah hari. Ini kami lakukan agar warga tidak cepat bosan,” bebernya di Mawarung, Sabtu (30/3).

Rafi melanjutkan, di Mawarung ada 80 jenis kuliner khas Banjar, mulai dari jenis kue lupis, apam, laksa, pupu mayang dan lainnya hingga ketupat kandangan, nasi kuning, lontong, mie habang lengkap di lokasi tersebut. Sementara jumlah pedagangnya ada 27 orang yang meruapakn warga Sungai Jingah.

“Banyak jenis kue-kuean dan makanan berat dijajakan disini. soal harga terjangkau dan ekonomis,” katanya.

Kasi penataan Lingkungan Wisata Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, Rahmi, mengaku mengapresiasi Mawarung. Baginya, dengan adanya itu ini bisa mengangkat kuliner khas banjar yang lebih dikenal lagi lebih luas.

Rahmi berharap tempat seperti itu ada ditempat lain. Sehingg tidak hanya terpatok disatu lokasi saja. Apalagi Mawarung buka hanya di dua hari saja.

“Ini adalah daya tarik wisata, kedepan akan ditambah taman dimana agar semakin cantik. Dan juga kedepan akan membuka lagi di lokasi yang berbeda, dengan sajian inovasi terbaru,” ucapnya. hamdani

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar