Banjarmasin, BARITO – Masifnya penyebaran virus Corona, yang diikuti aneka kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang berjilid membuat usaha perhotelan di Kalimantan Selatan semakin terpuruk. Meski menerima kebijakan itu, pengusaha perhotelan meminta pemerintah konsisten menegakkan disiplin protokol kesehatan (prokes) dan meningkatkan kekebalan dengan vaksinasi sehingga pandemi dapat dikendalikan.
General Manager Hotel Banjarmasin International (HBI) Ery Sudarisman mengaku prihatin dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang seakan tak berkesudahan sehingga pemerintah harus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Sebagai pelaku usaha, khususnya bidang perhotelan, tentu sangat prihatin. Apalagi, kini ada lagi PPKM Level 4 yang berlaku di Kota Banjarmasin, membuat hunian hotel sangat sepi. Bahkan, okupansinya kini tak sampai 10 persen,” bebernya kepada Barito Post, Senin.
Sepinya pengunjung, imbuh Ery, membuat manajemen hotel yang dia kelola meliburkan sekitar 50 persen karyawan. “Coba bayangkan, karyawan hotel yang kami kelola hampir 50 persen diliburkan selama PPKM. Ya, terpaksa aktivitas tak berjalan normal dan pendapatan pun otomatis minim,” ucapnya.
Ery menyadari, merebaknya Covid-19 sulit dihindari sehingga harus diatasi dengan PPKM. Karena itu, dia meminta pemerintah daerah mempertegas penerapan prokes di lembaga, perusahaan, dan kalangan masyarakat.
“Jadi nantinya, walau ada atau tidak ada PPKM, masyarakat sudah sadar prokes. Perusahaan atau institusi pun sudah menerapkan budaya prokes di lingkungannya,’’ tandas pria yang juga pengusaha sarang burung walet ini.
Selain itu, lanjut Ery, Covid-19 harus dilawan dengan vaksinasi dan menjaga kestabilan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi dan cukup istirahat. ‘’Jadi harus kita lawan Covid-19 ini,” tegasnya.
Sehingga, sambung Ery, nantinya tak perlu lagi ada PPKM yang membuat perusahaan dan pelaku usaha hampir mati.
Sementara itu, selebritas sekaligus penyintas Covid-19, Imam Darto mengatakan, virus Covid-19 perlu dilawan dengan virus kebaikan.
Karena itu, dia menggandeng beberapa pihak membuat gerakan membantu masyarakat yang terpapar Covid-19.
‘’Saya dan salah satu restoran membuat gerakan memberi makan sepuluh pasien isolasi mandiri selama sepuluh hari, untuk makan siang dan malam mereka,’’ ujar Darto dalam dialog via virtual zoom meeting, kemarin.
Dia berharap pasien isolasi mandiri yang sudah sembuh bisa mendonorkan plasma darahnya kepada yang membutuhkan.
“Banyak yang mengirimkan pesan ke saya minta tolong karena kesulitan mencari rumah sakit, ruang ICU, tabung oksigen. Tetapi yang paling banyak adalah mencari donor plasma darah,’’ ujarnya.
‘’Saya mengajak kita semua menularkan virus kebaikan agar banyak yang sembuh dan kekebalan tubuhnya naik. Minimal kalau tidak bisa berbuat sesuatu yang sifatnya materi, bisa sedekah senyum. Karena tangan di atas itu lebih baik,” demikian Imam Darto.afd
Penulis: Afdian N Editor : Dadang Yulistya