Banjarmasin, BARITO – Rencana Pemerintah Kota Banjarmasin meremajakan Pasar Sudimampir dan Pasar Ujung Murung, dengan sentuhan modernisasi seperti Pasar Tanah Abang di Jakarta, mendapat komentar positif oleh Planolog asal Banua Nanda Febryan Pratamajaya.
Menurutnya, selama ini pasar tua tersebut memiliki letak strategis dan menjadi pusat grosir, yang banyak didatangi pedagang konveksi dari Kalimantan, khususnya Kalteng dan Kaltim. ‘’Bila peremajaan dilakukan, tidak hanya menambah pendapatan perekonomian masyarakat. Namun, juga bisa menambah daya tarik wisatawan,’’ ujarnya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Melihat kondisi sekarang, imbuh Nanda, Pasar Sudimampir dan Ujung Murung keadaannya memang semakin memprihatinkan. Pedagang berjejalan dan ketersediaan lahan parkir sangat sedikit sehingga terpaksa menggunakan median jalan sebagai alternatif parkiran.
“Pedagang kaki lima juga menjadi masalah, di mana telah mengambil lapak di samping jalan dan trotoar sehingga membuat kemacetan lalu lintas di sana,” katanya.
Jika saja pasar tua milik kota Banjarmasin itu direvitalisasi dengan sentuhan modernisasi, kata Nanda, tentu jauh lebih baik dan akan memanjakan para pedagang dan pengunjung.
“Konsep pasar modern pasti akan memberikan kenyamanan pengunjung maupun pedagang. Karena fasilitasnya memadai, seperti parkiran, lapak yang tertata dan fasilitas lainnya,” katanya.
Menurut ahli perencanaan kota lulusan Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, banyak hal yang bakal berubah drastis, termasuk perputaran omset pedagang yang mungkin akan setara dengan pasar grosir di kota besar di Indonesia, seperti Pasar Tanah Abang, Pasar Turi atau Pasar Wonokromo Surabaya. “Akan semakin mendukung karena lokasi ini sudah dipercantik oleh sungai dan siringnya,’’ katanya.
“Dan, yang terpenting pembangunan tak akan melupakan nilai kearifan lokal kota seribu sungai,’’ imbuhnya.
Sebagaimana diberitakan, seribu lebih pedagang Pasar Sudimampir dan Pasar Ujung Murung bakal ‘bongkar lapak’ karena adanya rencana Pemerintah Kota Banjarmasin meremajakan dua pasar tersebut, menjadi seperti Pasar Tanah Abang di Jakarta.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah mengatakan, sehubungan rencana peremajaan itu, pemko sementara akan merelokasi lapak para pedagang di lokasi tersebut ke Pelabuhan Martapura Lama dan kawasan Mitra Plaza.
“Saat ini masih tahap persiapan tim, dan kita harap ini secepatnya dikerjakan guna peremajaan pasar tua tersebut,” bebernya kepada wartawan di Balai Kota Banjarmasin, Rabu (21/11).
Khairu Rizqon, salah satu pedagang di Pasar Ujung Murung mengaku dirinya tidak mempermasalahkan soal rencana peremajaan pasar tersebut. Baginya, hal itu itu justru bagus apabila itu benar benar dijalankan Pemko Banjarmasin.
‘’Asal jangan sampai pengelolaan yang nantinya ditangani oleh investor terjadi sama seperti di Sentral Antasari, di mana pengelolaan di sana telah bermasalah dengan hukum. Hingga akhirnya Pasar Sentra Antasari kacau seperti tidak ada yang mengurus,’’ ujarnya.
Kemudian, imbuh Rizqon, bila rencana peremajaan pasar ini benar ingin dijalankan pihaknya meminta pemko bersama Paguyuban Pedagang Sudimampir dan Ujung Murung melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat, agar ke depan tidak salah melangkah.
“Intinya saya selaku pedagang setuju asal pemko serius dan terlebih dulu melakukan musyawarah. Pedagang jangan hanya diberi informasi,” ujarnya.
Rizqon melanjutkan, soal relokasi yang direncakan di Mitra Plaza dan Eks Pelabuhan Martapura Lama itu juga tidak menjadi masalah. Baginya yang penting peremajaan pasar benar-benar dijalankan, karena ini sudah lama ditunggu. dan