Banjarmasin, BARITO – Mempermudah pelaksanaan pertandingan panjat tebing di daerah, FPTI Kalsel menggelar pelatihan juri dan pembuat jalur berlisensi.
Pelatihan yang digelar selama tiga hari tersebut diikuti setidaknya 36 peserta, dengan sertifikasi C2 kelas lisensi daerah. “Seharusnya diwakili masing-masing kabupaten dan kota, namu hanya Kotabaru yang tak mengirimkan utusannya,” ungkal Sekretaris FPTI Kalsel, Abdul Latif.
Jumlah peserta tahun ini, dinilai lebih besar dari dua tahun yang lalu. Pelatihan ini merupakan yang kedua kalinya dilasanakan oleh FPTI Kalsel.
Dengan dukungan penuh dari Kementerian Olahraga (Kemenpora) RI, kegiatan ini menurutnya baru bisa terlaksana, kendati sebelumnya sulit dilaksanakan.
“Kita beruntung bisa menembus Kemenpora, sehingga kita bisa mendapat bantuan langsung, dan kita sangat berterimakasih kepada mereka,” ucap Ketua Harian FPTI Kalsel, Bandi Khairullah, saat menutup pelatihan ini, Selasa (8/10) di GOR Hasanuddin HM.
Kendati sudah menempuh dua kategori latihan yakni, materi dan praktek, peserta belum tentu lulus.
Seluruh peserta harus terlebih dahulu melalui proses magang.
Kedisiplinan, lanjutnya, menjadi kunci untuk pembuat jalur serta, menangkap peraturan kompetisi dengan baik untuk juri.
Guna menjaga kualitas hasil pelatihan ini, dua juri pun didatangkan oleh PB FPTI ke Kalsel, yakni Agung Karo Karo untuk pelatihan juri. Sementara materi pembuat jalur, nara sumbernya M Zainal.
“Untuk pembuat jalur diikuti 13 peserta, sedangkan juri ada 23 peserta, jumlah ini lebih banyak dari 2017 untuk yang pertama di Martapura hanya 18 peserta,” ujarnya.
Sementara untuk tujuan pelatihan, gunanya menambah SDM juri dan pembuat jalur. “Selama ini kekurangan, makanya kita rasa perlu sekali, supaya event di daerah bisa lebih sering dilaksanakan. Selain itu, jalur yang digunakan bisa lebih update,” jelasnya.
Tolah