Menjaga Kedamaian dan Ketertiban Polisi tak Sendiri

Waka Polresta Banjarmasin AKBP Rahmat Budi Handoko saat memberikan sambutan terkait pengajian dari Al Habib Ahmad Bin Husien Aidid dari Hadramaut di Pekapuran B Laut, Sabtu malam tadi. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITO – Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) ada 17 April sudah semakin hangat yang berjalan sesuai tahapan-tahapannya, sementara pihak aparat keamanan terus siaga menjaga kedamaian, Sabtu (2/2/2019). Namun untuk menjaga kedamaian itu polisi tak bisa sendiri, melainkan harus didukung TNI, pemerintah dan ormas serta umara hingga rakyat.

Demikian disampaikan Waka Polresta Banjarmasin AKBP Rahmat Budi Handoko pada malam pengajian Al Alim Al Allamah Al Habib Ahmad bin Husein Aidid dari Hadramaut. Bertempat di Jalan Pekapuran B Laut No 48 yang disimak antusias masyarakat dan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina serta para habaib lainnya.

Rahmat mengatakan, pihaknya tidak ingin hanya karena perbedaan pilihan dan dukungan pemilu ini sehingga masyarakat terpecah belah dan berbuat anarkis. Akibatbya semuanya hancur hanya karena perbedaan pendapat ataupun perbedaan pilihan

“Pada dasarnya saya yakin, kita semua bersaudara kalau seandainya polisinya saja yang bekerja untuk menjaga kedamaian, saya yakin tidak akan mampu. Polisi sangat membutuhkan bantuan dari kalian, para habaib para Ulama dan Umara dan masyarakat seluruhnya,”ungkapnya

Karena untuk menjaga pemilu yang sejuk dan damai itu, semuanya membutuhkan bantuan. “Kita jangan sampai menjadi orang-orang yang mudah emosi, hanya karena melihat berita yang mungkin tidak benar. Tapi karena berita tersebut orang yang tidak kita sukai biasanya tangan kita gatal untuk melanjutkan berita itu,!terang waka polreata Banjarmasin ini.

Dia menyatakan, sebaiknya dalam menerima berita-berita yang mungkin belum tentu kebenarannya ditahan dulu. “Kita lihat dulu apakah benar atau tidak benar,”ingat Rahmat.

Apalagi kalau berita itu berupa aib tidak ada satupun yang menyerukan untuk menyebarkannya. Apabila ada orang punya aib itu sebaiknya jangan disebarkan, karena itu dosa besar.

Karena itu Rahmat yakin, masyarakat menginginkan kedamaian menjaga kota Banjarmasin, soalnya pelaksanaan pileg Pilpres makin hangat dan dihatapkan semuanya berjalan dengan lancar damai.

“Sekali lagi jangan mentang-mentang kita berbeda pilihan, kita bermusuhan. “Memangnya. kalau seandainya kita sakit itu Calon Legislatif itu yang akan datang padahak kan tetangga sendiri,”tambahnya.

Terkait bentuk ceramah atau pendekatan terhadap seorang pekerja sek komersial (PSK) misalnya, berbeda dengan penyadaran orang biasa. Seorang ulama tak bisa kemudian menyampaikan secara keras, otomatis yang menerima ini seperti tidak terima.

Tapi kalau disampaikam dengan tenang dan secara enak, maka bisa terima orang lain seperti PSK atau penjahat lainnya.

Kalau PSK mau bertobat supaya kembali kepada jalan Allah SWT, tidak bisa disampaikan tidak seperti itu, sehingga mau ikut ke jalan yang benar. pasti ada cara-caranya tersendiri yang halus dan santun,”pungkasnya
Arsuma

Related posts

Unukase Miliki Mesjid AS-SU’ADA Yang Dikunjungi Banyak Jamaah

Cegah Radikalisme dan Terorisme Jelang Nataru, FKPT Kalsel Gelar Sosialisasi

Empat Daerah Kebagian Medali Emas, Kejurprov Sepak Takraw Kalsel 2024