Banjarbaru, BARITO – Pesawat Meratus Air jenis Boeing 737-900 ER (PK-MRT) mengalami kegagalan pada saat landing hingga pesawat terhempas ke selatan runway Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kamis (30/1).
Dari jumlah 192 penumpang dan 8 kru, sebanyak 20 orang korban meninggal dunia, 20 orang mengalami luka berat, 60 orang luka sedang dan luka ringan sebanyak 100 orang.
Tetapi ini bukan peristiwa nyata. Melainkan satu dari tiga bagian simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-106 di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin oleh personel PT Angkasa Pura I (Persero).
“Pelaksanaan latihan PKD ini merupakan komitmen kami dalam mewujudkan layanan bandara berskala global dalam aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan terbaik, khususnya di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin,” ujar Direktur Operasi PT Angkasa Pura I, Wendo Asrul Rose.
Dalam pelaksanaan PKD ini, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antarunit dan instansi dilatih dan diuji sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Latihan PKD terdiri dari tiga rangkaian kegiatan simulasi, yaitu latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (Aviation Security Exercise), latihan terkait penanganan kebakaran (Domestic Fire Exercise), dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise).
Dalam Domestic Fire Exercise, dilakukan simulasi kebakaran yang terjadi pada bus penumpang yang sedang menuju area parking stand. Sedangkan untuk simulasi Airport Security Exercise, kesigapan personel diuji dalam penanganan kondisi darurat, seperti ancaman bom atau aksi teror.
“Suasana simulasi dalam setiap latihan dirancang sedemikian rupa mendekati kondisi nyata, di mana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) dan Airport Security Programme (ASP),” jelas Wendo.
Dalam latihan PKD ini, juga dilakukan penanganan pasca kejadian. Misalnya, penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters and meeter serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.
Wendo menegaskan, latihan PKD secara keseluruhan tidak mengganggu jalannya operasional dan layanan di Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Dikatakan, selain menggelar latihan rutin PKD, PT Angkasa Pura I selalu berupaya meningkatkan standar keamanan untuk mewujudkan “World Class Airport Company”, dengan melakukan evaluasi keselamatan dan keamanan bandara secara periodik melalui program APEX in Safety di enam bandara .
APEX in Security di lima bandara melibatkan lembaga Airport Council International dan tim auditor yang berasal dari manajemen bandara-bandara terbaik di dunia.
Atas komitmen ini juga, terang Wendo, di tahun 2019 empat bandara PT Angkasa Pura I menerima penghargaan Zero Accident (nihil kecelakaan) dari Kementerian Ketenagakerjaan. Yakni, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Penulis: Cynthia