Banjarmasin, BARITO – Mesjid terbuka (Outdoor) pertama di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang ada di SMKN 3 Banjarmasin Jalan Pramuka Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin, akhirnya difungsikan dan dimulai dengan Salat Jumat perdana, (26/7).
Peresmian mesjid yang diberi nama El Rusydi itu dihadiri Asisiten Bidang Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Heriansyah, dan Ketua Baznas sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalsel, H Gusti Rusdi Effendi AR.
Plt Kepala SMKN 3 Banjarmasin, Dr Drs Syahrir mengatakan, tidak mudah mewujudkan pembangnan sebuah masjid, baik yang berupa outdoor maupun permanen. Melainkan perlu kerja keras dan keseriusan serta melibatkan banyak pihak.
Karenanya, terealisasi mesjid yang merupakan perubahan dari Mushala Al Muhiddin itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, terutama untuk tiga fungsi utama mesjid yakni tempat untuk berzikir (beribadah), berpikir (bermusyawarah untuk kepentingan umat) dan menjalankan fungsi sosial.
“Mesjid outdoor di SMKN 3 Banjarmasin ini didukugn halaman yang luas, sehingga bias menampungjemaah hingga 1900 orang,”uajrnya.
Sementara itu, Gusti Rusdi Effendi Rusdi memaparkan sedikitnya sudah ada 2400 buah mesjid permanen di Kalsel dan pihaknya terus mendorong semua pihak untuk mendukung pemberdayaan mesjid di daerah ini.
Pembangunan masjid ujarnya, tidak harus mahal, melainkan bisa dilakukan dengan biaya relatif kecil, contohnya masjid terbuka yang ada di SMKN3 Banjarmasin itu yang diperkirakan hanya membutuhkan dana sekitar Rp350 juta.
Sementara, Ketua Panitia Pembangunan Mesjid Outdoor El Rusydi, Drs H Ahmad Rizkon MPd mengharapkan konsep mesjid di tempatnya itu menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya di Kalsel.
“Mudah-mudahan dengan adanya contoh ini yang satu-satunya di Kalimantan Selatan, ke depan akan ditiru oleh sekolah-sekolah yang lain. Karena jemaahnya sudah memadai, jumlah laki-lakinya saja hampir seribu,” sebutnya.
Konsep ini menurutnya sudah cocok diterapkan oleh sekolah lain, mengingat adanya program Full Day School yang mengharuskan siswa berada di sekolah hingga sore hari. Sehingga ketika waktu Shalat tiba, mereka tidak harus bergantian atau berpencar ke Mesjid lain untuk melaksanakan Shalat berjemaah.
Salman