Meski Belum Kompeten, Tapi UKW Jadi Pembelajaran Awal

Banjar, BARITO – Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dengan Lembaga Uji (LU)-nya, bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan LU-nya menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang berlangsung di Hotel Aston Banua, Jalan A Yani KM 13 Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

UKW yang digelar selama dua hari (23-24 Mei 2022/Senin-Selasa) menghadirkan penguji dari masing-masing LU.

Penguji UKW dari FIKOM Prof. Dr. Moestopo (Beragama), yakni Retno Intani (TVRI), Wahyudi M Pratopo (Tempo), Nurcholis Basari (Tugu Media Grup), dan Muhammad Nasir (Kompas).
Dan penguji UKW dari PWI, yakni Fathurrahman (Ketua Dewan Pembina PWI Kalsel), Zainal Helmie (Ketua PWI Kalsel), Haris Sadikin (Ketua PWI Kalteng), Toto Fachrudin (PWI Kalsel), dan Pahit S Narottama (PWI Kalteng).

Peserta UKW FIKOM Prof. Dr. Moestopo (Beragama) berjumlah 24 wartawan, dan dinyatakan kompeten 21 wartawan. Sedang peserta UKW PWI sebanyak 30 wartawan, dan dinyatakan kompeten 25 wartawan.
“Bagi wartawan yang belum kompeten, tetap semangat. Ini menjadi pembelajaran awal, untuk mengikuti UKW PWI berikutnya. Ya, sekitar Oktober 2022 nanti,” ujar Tim Penguji UKW PWI Fathurrahman, saat menyampaikan hasil UKW sebelum penutupan UKW Angkatan XXVI yang difasilitasi Dewan Pers, Selasa (24/5/2022).

Senada itu, Tim Penguji UKW FIKOM Prof. Dr. Moetopo (beragama) Retno Intani mengapresiasi peserta UKW yang mampu bersinergi, antara UKW FIKOM Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) dan UKW PWI. “FIKOM Moestopo memang melaksanakan UKW di beberapa provinsi, termasuk Kalsel. Kami senang, di Kalsel bisa bersinergi peserta UKW PWI dan UKW Moestopo. Seperti peserta UKW Madya dari Moestopo bekerjasama dengan UKW Utama dari PWI,” ucapnya saat membacakan pengumuman hasil UKW FIKOM Moestopo untuk peserta dari Kalimantan Selatan.

Perwakilan dari Dewan Pers, Muhammad Nasir, menyebutkan, peraturan Dewan Pers tahun 2010, tertulis semua perusahaan pers dan organisasinya mesti mensertifikasi wartawannya. Bahkan, sejak pertama kali UKW digelar pada tahun 2011 lalu hingga 2022, tercatat sebanyak 21.000 wartawan berkompeten.

“Tapi bagi wartawan yang dinilai belum berkompeten, agar jangan berkecil hati. Persiapkanlah diri menjadi lebih baik lagi untuk mengikuti UKW di kemudian hari,” harapnya.
Nasir mengakui pentingnya UKW digelar, sebab dapat meningkatkan kualitas dan profesionalitas wartawan. Mampu menjaga harkat martabat wartawan dalam menghasilkan karya intelektual. Lalu, menghindari penyalahgunaan profesi wartawan.

Untuk diketahui, ada 10 mata uji yang harus dijawab wartawan sebagai peserta. Setiap mata uji wajib mendapatkan nilai 70-100, dan wartawan dapat dinyatakan kompeten. Sementara wartawan yang mendapatkan nilai di bawah 70, maka dinyatakan tidak kompeten. 10 mata uji tersebut berlaku untuk jenjang Muda (reporter/wartawan), Madya (Redaktur, Koordinator Liputan, dan Redaktur Pelaksana), dan Utama (Wakil Pemimpin Redaksi, dan Pemimpin Redaksi), dengan isi mata uji berbeda-beda dalam setiap jenjang. Syarat mengikuti UKW Muda salah satunya telah menjadi wartawan minimal satu tahun.

Penulis : Afdi

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula