Muhidin: Pilih Paslon ’Nang Baduit’

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read

Difriadi Ingin APBD Utamakan Kepentingan Masyarakat

Banjarmasin, BARITO – Usul kontroversial dilontarkan Calon Wakil Gubernur Kalimantan Selatan  nomor urut 1 Muhidin pada debat publik putaran kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU),  Rabu (18/11) malam.  Pasangan cagub petahana Sahbirin Noor itu mengusulkan agar bagi-bagi duit pada Pilkada 2020 dibolehkan, demi membantu rakyat kecil yang sedang kesusahan di masa pandemi Covid-19 ini.

Ketika menyampaikan kalimat penutup debat, menurut Muhidin, usulan tersebut telah disampainya pula kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), KPU dan Bawaslu pada sebuah webinar. Namun, imbuh mantan Wali Kota Banjarmasin itu, usulannya tersebut ditolak karena dinilai melanggar peraturan.

Terkait itu, Muhidin meminta maaf  kepada masyarakat Kalsel  karena tidak dapat membantu mereka yang kesusahan di masa pandemi. ‘’Kalau  kami membagi duit, membagi sembako, maka kami bisa kena (sanksi money politics),’’ kata politikus yang berlatar belakang pengusaha batu bara itu.

Menurut Ketua PAN Kalsel itu, dirinya terbiasa membantu masyarakat  dengan  menggunakan uang pribadi. ‘’Saya membantu masyarakat tapi saya tak pernah korupsi. Haji Muhidin kada (tidak) pernah korupsi,’’ ujarnya dalam debat yang disiarkan langsung oleh TVRI Banjarmasin dan kanal YouTube KPU itu.

Karena itu, Muhidin menyerukan kepada masyarakat Kalsel agar memilih pasangan calon (paslon) ‘nang baduit’ (punya banyak uang atau kaya) agar nanti mudah membantu mereka yang kesusahan.

Debat yang dipandu  jurnalis televisi Nanik Hayati itu mengangkat tema pendidikan, ekonomi, sosial keagamaan dan kebudayaan.

Ada perbedaan pandangan kadua calon wagub, Muhidin dan Difriadi Darjat,  saat ditanya soal mengatasi kesenjangan sosial yang dianggap masih lebar di provinsi ini.

Muhidin berpendapat, masalah itu bisa teratasi bila pengusaha pertambangan lokal lebih didukung karena keberadaaan mereka mampu mendongkrak ekonomi masyarakat.

Sementara Difriadi justeru beranggapan kesenjangan akan teratasi bila penggunaan anggaran APBD  lebih banyak pada kepentingan masyarakat.

Wakil gubernur Kalsel nomor urut 02  itu memaparkan visi-misi H2D (Haji Denny-Difri), yakni Kalsel yang lebih beriman, unggul dan makmur, Kalsel memiliki sumber daya untuk mewujudkan visi pembangunan H2D.

Bagi Difriadi,  Kalsel memiliki memiliki ragam sumber daya,  baik sumber daya spritual, SDM, hingga SDA. Anugerah sumber daya ini, harus digunakan secara efektif dan efisien untuk kemajuan Banua Kalsel.

“Oleh karena itu diperlukan kepemimpinan yang mempunyai kapasitas, dan integritas, untuk melaksanakan dan bisa mengeksekusi daripada visi yang kami sampaikan tadi,” ujar dia.

Ia pun  menuturkan kunci untuk menjawab tantangan adalah memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.

Difri mengungkpakan, di bidang ekonomi masih ada ketimpangan dan kesenjangan yang cukup lebar di tengah masyarakat.

Kemiskinan ini, lanjutnya, disebabkan ragam masalah, seperti pengelolaan sumber daya alam, kesadaran kerja hingga rendahnya etos kerja. Oleh karena itu, diperlukan pembenahan yang sistemik dan masif untuk mengentaskan kemiskinan.

“Di bidang keagamaan kita maksimalkan peran tokoh agama, alim ulama, majelis taklim dan pondok pesantren dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Difriadi mengungkapkan H2D menawarkan program satu desa satu harfizh  Qur’an, di setiap kecamatan minimal ada satu SMA/SMK.

“Wilayah-wilayah terpencil, terluar dan terjauh harus ada akses yang memadai di bidang transportasi dan akses distribusi bahan pokok,” kata politikus Gerindra ini.

Infrastruktur penopang transportasi khususnya akses menuju kawasan hulu sungai harus ditingkatkan, sehingga bisa menopang akses distribusi barang dan jasa.

“Akses menuju Ibukota akan kami bangun jalan yang baik dan memenuhi syarat untuk kemajuan daerah kita,” lugasnya.

Sementara Muhidin menyampaikan visi-misi Paman Birin-Mu adalah Kalimantan Selatan yang maju, makmur sejahtera dan berkelanjutan sebagai gerbang ibu kota yang baru.

Paman Birin-Mu, kata dia, akan membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti yang luhur.

Kemudian di bidang ekonomi, paslon 01 mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, dan memperkuat saran dan prasarana dasar.

Di bidang pendidikan Paman Birin-Mu menawarkan program peningkatan umum, vokasi dan kejuruan, serta pendidikan agama.

“Misi di bidang sosial Paman Birin-Mu, peningkatan kesehatan, kesetaraan gender dan tanpa diskriminasi disabilitas,” jelasnya.

“Bidang keagamaan dan kebudayaan, memperkuat kerukunan beragama, memperkuat nilai-nilai agama, dan melestarikan serta pengembangan budaya,” kata Muhidin menambahkan.

Muhidin menyebut program ekonomi Paman Birin-Mu yaitu pengembangan ekonomi syariah, wisata alam dan religius, serta UMKM.

“Kita akan melakukan hilirasi industri, dan membangun infrastruktur untuk menopang aktivitas ekonomi,” tandasnya. imn/slm/dya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment