Multaqo Ulama Serukan Umat Islam Kalsel: Jaga Kedamaian Pasca-Pemilu 

MULTAQO Ulama, Habaib, Pemimpin Pondok Pesantren, Cendekiawan dan Mahasiswa Muslim di Kalimantan Selatan yang berlangsung di Ballroom Calamus Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (15/5) pukul 16.00 wita.(foto: iman satria-brt)

Banjarmasin, BARITO – Sejumlah ulama, habaib, pemimpin pondok pesantren, cendekiawan dan mahasiswa muslim di Kalimantan Selatan menyerukan umat Islam di daerah ini agar memelihara stabilitas keamanan dan kedamaian Pasca-Pemilu 2019.

Seruan itu disampaikan melalui forum bertajuk Multaqo Ulama, Habaib, Pemimpin Pondok Pesantren, Cendekiawan dan Mahasiswa Muslim di Kalimantan Selatan di Ballroom Calamus Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (15/5) pukul 16.00 wita.

Multaqo ulama merekomendasikan agar umat Islam Kalsel menghindari tindakan inkonstitusional dan melawan hukum dalam menyikapi hasil Pemilu 2019.

Dalam forum yang juga dihadiri kalangan pejabat dan wartawan itu, tampil satu per satu ke depan para ulama, habaib dan pemimpin pondok pesantren menyampaikan pesannya, yakni KH. M. Syarbani Haira, M.Si (ketua Yayasan  Universitas Nahdlatul Ulama Kalsel), KH. Tajuddin Noor (ketua PW Muhammadiyah Kalsel), Drs. KH. Fadli Mansyur (sekretaris MUI Kalsel), KH. M. Mukri Yunus (Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Hijrah Tanah Laut), Habib Abdillah Al Habsyi (Pemimpin Majelis Shalawat Rasulullah SAW Amuntai), Dr. KH. Abdul Hasib Salim, MAP (Pemimpin Ponpes Rakha Amuntai).

Kemudian, Prof. Dr. Ir. Ahsin Rifai, M.Si (ketua PW Ikatan Sarjana NahdlatuI Ulama Kalsel) dan Berry Nahdian Furqon, S.P, MS (Sekretaris PW Nahdlatul Ulama Kalsel).

“Kami mengajak umat Islam, dalam bulan suci Ramadan 1440 H, agar meningkatkan ukhuwah Islamiyah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah dan tindakan melawan hukum atau inskonstitusional,” ucap salah satu Ulama dalam pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, forum Multaqo Ulama juga mengimbau seluruh masyarakat, khususnya umat Islam, agar taat dan menjauhi tindakan pemberontakan atau bughat terhadap ulil amri, penyelenggara Pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu, dan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Sebaiknya umat Islam menghindari tindakan yang mengarah pada bughat. Ketaatan di sini bisa bermakna tidak keluar untuk mengangkat senjata, melakukan revolusi, meskipun tidak sesuai aspirasinya,” tambah KH Tajudin.

Selain itu, Multaqo Ulama yang digagas Ketua GP Ansor Kalsel Teddy Suryana tersebut menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila sebagai dasar negara telah sesuai dengan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Maklumat Multaqo Ulama yang dibacakan Prof. Dr. KH. Hafiz Ansyari, MA juga mengimbau umat islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif.

Setelah pembacaan maklumat, acara ditutup dengan tausyiah oleh KH. Marzuki Mustamar, M.Ag yang menegaskan bahwa keributan Pemilu harus diakhiri di bulan suci Ramadan ini.

“Ramadan kemenangan Islam, insya Allah penghitungan suara aman, hitungan real aman,” ujarnya, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Multaqo ulama juga dihadiri Wakapolda Kalsel Brigjen Aneka Pristahudin, Danrem 101 Ant Kolonel M Syech Ismed dan Dandim 1007  Banjarmasin Letkol Inf Nopid Arif. mr’s

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Poltekkes Banjarmasin Launching Wisata Sehat dan Gelar Kegiatan di Kampung Hijau