Banjarmasin, BARITO – Pelaksanaan Operasi Ketupat Intan 2020 sebenarnya sudah digelar sejak awal puasa, pada Jumat (24/4/2020).
namun kali ini digelar tanpa apel besar mengingat kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19 dan PSBB.
Sat Lantas Polresta menyiapkan sebanyak empat Pos dalam pengamanan persiapan arus mudik lebaran tersebut. Pendirian pos itu seminggu setelah didirikannya pos PSBB.
Kasat Lantas Polresta Banjarmasin AKP Gustaf Adol Mamuaya, Jumat (8/5/2020) pagi mengatakan hal itu kepada wartawan, empat Pos Pengamanan itu yakni di Jalan Akhmad Yang Km 6.
Kemudian di Jalan Akhmad Yani Km 2 atau Pos Duta Mall. Selanjutnya di Jalan Brigjen H Hasan Basri atau Pos Bundaran Kayutangi. Dan keempat Pos Jembatan Mendeka.
“Jadi dikarenakan situasi kondisi lagi wabah penularan Covid-19, maka kita tidak menggelar apel pasukan. Sebab itu kan tidak boleh ada kumpul-kumpul atau keramaian, “terang Kasat Lantas Polres Banjarbaru.
“Jadi Ops Ketupat Intan 2020 ini dimulai sejak 24 April 2020 tadi sampai 31 Mei atau 7 hari setelah lebaran. Operasi kali ini memang cukup panjang dan berbeda dengan operasi sebelumnya,”ucapnya.
Karena memang lebih terkait dengan penanganan penyebaran atau menghentikan penyebaran virus Covid-19 ini. Sedikit berbeda dengan operasi- operasi ketupat yang sebelumnya memang kalau di tempat yang sebelumnya.
“Kali ini kita lebih fokus untuk pengamanan imbauan tidak mudik, karena guna memutus mata rantai Covid-19 agar penyebarannya dapat dikurangi, “tutur Gustaf.
Alasannya karena Banjarmasin termasuk salah satu zona merah, kalau pulang kampung nanti bisa mengakibatkan keluarganya tertular. Meskipun masih orang tanpa gangguan (OTG) atau tidak sakit tetapi bisa sebagai seorang perantara atau carrier wabah tersebut.
“Hal inilah yang kita khawatirkan dan kita jaga bersama aparat gabungan lainnya dalam Ops Ketupat Intan kali ini, “terangnya. Namun kali ini tidak melibatkan pihak Pemadam Kebakaran (PMK) dan pramuka.
Untuk pam arus mudik pihaknya masih menghimbau agar tidak usah sementara wabah ini. Memang agak berat karena tidak ada aturan yang benar-benar yang mudik kena sanksi hukum dan hanya disuruh putar balik.
“Imbauan itu karena untuk kebersamaan juga supaya masyarakat dapat menghentikan penyebaran virus Corona ini, “ujarnya. Apalagi lanjut Gustaf Banjarmasin bukan kota jalur alternatif arus mudik, sehingga tidak seperti penjagaan di pulau Jawa maupun kota besar lainnya.
Gustaf juga bersyukur untuk gangguan seperti balap liar belum menonjol di bulan puasa ini. Karena aparat gabungan juga pam pada perpanjangan PSBB. Sementara untuk kecelakaan lalu lintas masih minim dan hanya kerugian material biasa.
Penulis : Arsuma