KURANG WARAS-Satu dari sekian banyak penderita gangguan jiwa, nampak asyik dengan ‘dunianya’ di pelataran sebuah mini market di sudut kota Banjarmasin. Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat selama sepekan terakhir, penderita ini berkeliaran bebas di berbagai jalan di kota Banjarmasin tanpa ada tindakan dari aparat terkait. (hamdani/brt)
Banjarmasin, BARITO – Belum diketahui persis apa penyebab di kota bermoto ‘Baiman’ ini, masih banyak ‘orang gila’ yang berkeliaran di berbagai sudut kota. Padahal Satpol PP Kota Banjarmasin dan Dinas Sosial Kota Banjarmasin sudah melakukan penanganan yakni melakukan penertiban kemudian di tempatkan di Rumah Singgah. Dan dari pantauan Barito Post selama sepekan ini, rata-rata 3-5 penderita gangguan jiwa ini berkeliaran setiap harinya dengan wajah berbeda.
Kemunculan orang gila ini sering ditemui di Jalan A Yani, S Parman, Jalan Brigjen Hasan Basri dan sudut kota lainnya. Menurut pengakuan salah satu warga Banjarmasin, Rani saat melintas di Jalan A Yani, ia melihat orang gila asyik duduk di trotoar. Meski tidak membahayakan, namun kekhawatiran apabila orang gila tiba tiba ngamuk terbenak dalam pikirannya. “Saya harap orang gila yang berkeliaran di Jalan A Yani ditindak oleh petugas, sehingga warga merasa nyaman. Dan ini harus mendapat penanganan serius oleh Dinas Sosial,” ucapnya.
Bukan hanya soal amukan si penderita ini saja yang dikhawatirkan, ‘pemandangan’ yang tak layak untuk anak kecil-pun sering terpampang, ya…apalagi kalau bukan telanjang bulat baik laki-laki maupun perempuan.
Kondisi ini sepertinya semakin parah, diduga di saat kota Banjarmasin dalam kondisi “Darurat Zenith” alias pil koplo alias jco alias pil jin. Tidak bisa dipungkiri, menurut informasi jumlah penderita gangguan jiwa akibat mengkonsumsi ‘pil setan’ ini semakin bertambah dan harus ditangani pihak RSJ Sambang Lihum.
Sementara itu Kabid Penertiban Umum Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, Dani Matera mengaku, pengamanan gelandangan orang gila itu sering dilakukan pihaknya, karena dianggap mengganggu kenyamanan serta ketertiban di tempat umum dan ruang terbuka Kota Banjarmasin.
Orang gila yang diamankan pihaknya tersebut sebelumnya sudah pernah diamankan pihaknya. Entah kenapa bisa kembali berkeliaran, dalam hal itu pihaknya akan berkoordinasi kepada pihak Dinas Sosial. Tidak hanya dititipkan ke Dinas Sosial, pihaknya biasanya juga langsung membawa ke RS Sambang Lihum agar mendapat penanangan khusus. “Kemarin kami ada menertibkan orang gila dan kemudian kami serahkan ke Dinas Sosial. Ada juga lanhsung kami serahkan kepada RS Sambang Lihum,” paparnya.
Penderita kejiwaan yang dibawa ke RS Sambang Lihum itu biasanya Pemko yang memberikan jaminan karena pihak keluarga si orang gila tidak ada atau tidak mau mengurus.
Dani mengakui, di Banjarmasin masih banyak orang gila berkeliaran yang tersebar diberbagai sudut kota. Mengenai hal itu pihaknya meminta bantuan kepada masyarakat apabila menemui agar segera melapor. Dan mengenai itu pihaknya akan segera menindaklanjutinya.
“Kami setiap hari melakukan patroli, dan tak jarang kami mengamankan orang gila,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin Esya Zain Hafizi saat dihubungi via telepon tidak menerima jawaban. dan