Organisasi Kelotok Siring Masih Pecah. Demi Bersatu, Yanto Bersedia Diganti

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Masalah kelompok kelotok wisata di Siring Piere Tendean hingga sekarang belum menemukan ujung. Pasalnya, hingga sekarang motoris kelotok masih banyak yang menolak bergabung di Koperasi Maju Karya Bersama.

Dari data yang dihimpun anggota kelotok yang beroperasi di sepanjang Siring Tendean hingga Patung Bakantan ada sekitar 80. Namun saat ini yang bersedia gabung di Koperasi hanya 46. Sehingga, saat ini terkesan masih ada kubu yang berseberangan dengan niat organisasi koperasi yang memiliki legalitas.

Saat dikonfirmasi Ketua Koperasi Maju Karya Bersama, Supian Yanto. Yanto mengaku begitu berharap rekan seperjuangannya mau bergabung ke Koperasi yang menaungi usaha kelotok. Sehingga itu segala permasalahan kedepannya bisa ditangani bersama secara adil.

Selain itu, ia juga bersedia menyerahkan jabatannya kepada siapa yang ditunjuk, bila enggannya juragan kelotok gabung ke koperasi karena ia menjadi ketuanya.

“Saya harap kawan pengusaha kelotok lainnya mau gabung. Dan itu, saya juga bersedia diganti bila mau diganti jabatan saya. Yang penting rekanan mau gabung dan agar kebersamaan sesama motoris kelotok lebih baik lagi,” tuturnya, Rabu (17/7) di Balai Kota Banjarmasin.

Yanto menyebutkan, sejak diresmikannya koperasi yang ia pimpin Maret empat bulan lalu, saat ini anggotanya berjumlah 46. Jumlah itu ia harap bisa terus bertambah dan tidak ada lagi kubu-kubu lainnya.

Sementara itu Penasehat Koperasi Maju Karya Bersama, Sugiannor (Abah Guru) menerangkan manfaat bergabungnya ke Koperasi atau organisasi yang baru saja ditandatangani Wali Kota Banjarmasin itu diantaranya yakni organisasi itu memiliki badan hukum atau legalitas yang jelas, kemudian masuk asuransi, simpan pinjam untuk kesejahteraan anggota, pengelolaan terpadu satu pintu.

Meskipun itu, Sugiannor juga tak ingin memaksa pihak juragan kelotok agar masuk ke koperasi. Baginya, masuk koperasi tidak ada unsur paksaan.

“Kami hanya menjelaskan manfaat bergabung ke koperasi. Tapi bila tidak mau, ya kami juga tidak memaksa,” ucapnya.

Terpintas dugaan adanya keraguan gabung karena adanya niat untuk menguasai lahan. Kata Sugiannor, itu tidak benar, pihaknya justru membebaskan mau beroperasi pilih dimana.

“Seandainya mereka mau gabung ke koperasi, jangan beranggapan kami mau merebut lokasi, misalnya merebut menara pandang. Seandainya juga masuk koperasi hanya formalitas, tidak apa-apa. Silahkan atur sesuka hati, asal dengan ini bisa bersama dan bisa menjalankan organisasi sesuai dengan prosedur,” ujarnya. dan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment