Paman Birin Kirim Pokdawis ke Bali

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

*Pelajari Taat Kelola Pariwisata

Banjarmasin, BARITO – Geliat pembangunan sektor kepariwisataan di setiap daerah di Indonesia terlihat semakin meningkat, mengingat sektor ini cukup menjanjikan sebagai pendongrak pendapatan Asli daerah (PAD). Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor berkeinginan hal itu terjadi juga di daerah dengan 13 kabuoaten/kota ini.

Pria yang biasa disapa Paman Birin ini ingin kedepannya  sektor pariwista di Kalsel menjadi tulang punggung baru peningkatan ekonomi daerah. Karenanya, jauh-jauh hari  Pemprov Kalsel berupaya mengurangi ketergantungan kepada sektor pertambangan khususnya batu bara.

Keinginan ini ditindaklanjuti dengan sejumlah kebijakan yang mendorong kabupaten/kota selaku pemiliki destinasi wisata agar menggelorakan seluruh komponen masyarakat dalam mengembangkan objek wisata.

Tidak hanya itu, Pemerintah Provinsi turut serta secara langsung melalui pembangunan sejumlah sarana dan prasarana, serta fasilitas pendukung di destinasi wisata diantaranya Gazebo, lokasi parkir, dermaga, toilet, Bungalow, selain peningkatan SDM masyarakat disekitar objek wisata.

Dalam upaya meningkatkan SDM masyarakat di sekitar objek wisata, Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel telah memberangkatkan 15 anggota Pokdarwis dan 4  aparatur desa untuk mengadopsi bagaimana tata kelola pariwisata yang baik, ke objek wisata unggulan Desa Wisata Panglipuran dan meninjau Museum Geopark Batur di Kabupaten Bangli Provinsi Bali mulai 28-30 Agustus tadi.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel,  H Dahnial Kifli  MAP mengatakan   Kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk belajar bagaimana cara pengelolaan objek wisata yang baik, agar menarik minat wisatawan berkunjung ke desa dan objek wisata di daerahnya.

“Kegiatan inii mengikutsertakan anggota pokdarwis dan aparatur desa yang berlokasi di sekitar 15 titik geosite Geopark Meratus, untuk pengembangan dan percepatan Geopark Meratus meraih sertifikat dari UNESCO menuju geopark global atau internasional, persyaratan lainnya adalah terbentuknya Desa Wisata,” katanya

Menurut Dahnial, untuk membangun destinasi wisata yang baik tidak hanya bertumpu pada pemerintah semata  namun diperlukan kerjasama yang solid antara pemerintah, aparatur desa, stakeholder, dan anggota pokdarwis, mengingat  komponen-komponen ini sebagai motivator, koordinator, inspirator,dan ujung tombak di destinasi wisata.

Ditambahkannya saat ini dari 36 geosite geopark meratus baru terbentuk 10 pokdarwis, dan diharapkan tahun ini seluruh titik ditemukan geosite telah ada pokdarwis sebagai pengelola.

Selain itu, terus didorong pembentukan 3 desa wisata yakni Desa Belangian dan Desa Tiwingan Lama di Kabupaten Banjar serta Desa Haratai di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pengelola Desa Wisata Penglipuran,  Moneng menyambut baik  kedatangan rombongan dan  menurutnya Desa Penglipuran sebagai cikal bakal Desa Wisata.

Disebutkan, Secara fisik ujar Moneng, desa ini dibangun sejak 1993 dan   pokdarwis baru terbentuk 1 Januari 2012.

Dikatakan, karena dukungan seluruh komponen masyarakat, desa wisata berbasis masyarakat ini telah meraih juara II Tingkat Nasional dan termasuk Desa Wisata standard ASEAN, dan yang menarik wisatawan berkunjung tentunya karena disebut-sebut sebagai salah satu Desa Terbersih di dunia.

Moneng juga mengatakan perlu komitmen dan kebersamaan seluruh kompenen masyarakat desa untuk membangunnya, dan yang tak kalah pentingnya ikuti dan aplikasikan perkembangan kepariwisataan yang ada di nasional dan internasional didesa, juga kelengkapan fasilitas 3 A (Aksessibilitas, Atraksi, dan Amenitas.

slm/ril

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar