Banjarmasin, BARITO – Pada gelombang pertama penerimaan calon mahasiswa baru, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIHSA) Banjarmasin telah merekrut 150 orang. Dan masih ada pendaftaran gelombang kedua untuk tahun 2020/2021. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIHSA) Banjarmasin Dr H Abdul Halim Shahab mengakui masa pandemic covid-19 sangat berpengaruh penerimaan calon mahasiswa baru. “Kami sangat merasakan kondisi covid-19, dan pengaruhnya terhadap penerimaan calon mahasiswa baru pun cukup besar. Kalau tahun lalu mampu menyerap 500 mahasiswa baru,” ujar Abdul Halim Shahab, didampingi Waket Muslimah Hayati SH MH, Susan SH MH, dan Fajrian Noor SH MH, Jumat (24/7/2020).
Ia menyebutkan, pendaftaran calon mahasiswa baru bisa melalui online dan offline, namun untuk pembelajar pihaknya mengacu pada panduan penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19 secara virtual. “Ya, ujian pun kami gunakan system online,” tutur advokad senior ini.
Alumni doktor Universitas Airlangga Surabaya ini mengakui, tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan teknologi yang baik atau HP yang canggih, bahkan ada mahasiswa yang ekonominya lemah. “Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan kendala yang dihadapi dalam perkuliahan secara online, seperti rumah mereka di Kalteng pedalam. Maka mereka bisa datang, dan melakukan ujian di kampus dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kami selalu memberikan keringan dan kemudahan bagi mahasiswa,” bebernya.
Bahkan, sambungnya, tidak jarang juga mahasiswa yang memiliki semangat tinggi langsung datang ke kampus.
Kini STIHSA Banjarmasin memiliki 2 orang guru besar, dan 20 doktor, dan dosen tetap. “Satu-satunya perguruan tinggi swasta yang mengajarkan ilmu hukum. Jadi STIHSA Banjarmasin memiliki keahlian ilmu hokum, dan sangat cocok orang hukum untuk kuliah, termasuk orang luar non hukum seperti bekerja di swasta, perbankan, dan lainnya, yang bisa masuk ke semua lini instansi, serta alumni tersebar dimana-mana,” imbuh H Abdul Halim Shahab.
Penulis: Afdi