Banjarmasin, BARITO – Tingkat keterpaparan Covid-19 di Kalimantan Selatan terus mengalami pelandaian, seiring semakin membaiknya kesadaran masyarakat melakukan vaksinasi dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Alhasil, perekonomian di Kalsel juga semakin menggeliat dan bergerak ke arah pemulihan.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJBp) Kalsel, Sulaimansyah menuturkan membaiknya kondisi perekonomian Kalsel tercermin dalam peningkatan angka penerimaan negara, terutama pada penerimaan pajak dan bea cukai.
“Realisasi pendapatan negara di Kalsel hingga akhir Oktober 2021 mencapai Rp8.757 miliar atau 88,04 persen terhadap target APBN 2021. Realisasi tersebut tumbuh 28,31 persen dan secara nominal naik Rp1.932,36 miliar dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu,” beber dia di acara jumpa pers Assets and Liabilities Committee (ALCo) di Kantor DJPb Kalsel, Senin lalu.
Peningkatan juga terjadi pada Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp3 292,29 triliun atau 100 persen dari pagu. Terdapat kenaikan realisasi sebesar 0,02 persen (yoy) yang dipengaruhi oleh akselerasi percepatan pemenuhan persyaratan penyaluran oleh pemerintah daerah.
“Kontribusi terbesar dari DBH Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara sebesar Rp2,4 triliun dan DBH Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp0,57 triliun,” paparnya.
Adapun realisasi penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Kalsel, menurut dia, mengalami penurunan. “Pada akhir Oktober 2021 mencapai Rp14,455 triliun atau 87,36 persen dari pagu. Bila dibandingkan realisasi tahun lalu pada periode yang sama, terjadi penurunan sebesar 15,37 persen. Penyebabnya, adalah belum terpenuhinya dokumen persyaratan oleh pemda dari berbagai jenis TKDD,” ungkapnya.
Penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) untuk wilayah Kalsel juga mengalami penurunan. Sampai dengan 31 Oktober 2021 telah tersalurkan sebesar Rp6,764 triliun atau 90,37 persen dari pagu.
”Terdapat penurunan realisasi sebesar 1,25 persen yang disebabkan adanya beberapa daerah yang belum memenuhi persyaratan penyaluran DAU, antara lain berupa laporan belanja pegawai dan laporan penanganan Covid-19,” tandasnya.
Dalam jumpa pers tersebut, juga hadir Kepala Seksi Data dan Potensi Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Kalselteng Retno Hadi Cahyani, Kepala Seksi Penerimaan dan Pengelolaan Data Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Kalbagsel Arif Setiawan, dan Kepala Bidang Lelang Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalselteng Rizcka Adhitama.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan Muhammad Muslim mengatakan kasus Covid-19 di Kalsel terus mengalami penurunan. “Penurunan kasus positif ini tidak terlepas dari upaya pemerintah provinsi dalam mengakselerasi vaksinasi, dengan menggandeng beberapa pihak seperti Polri, TNI, sejumlah lembaga, , swasta dan yang lainnya,” ujarnya.
Meski begitu, imbuh Muslim, bukan berarti kewaspadaan diabaikan. “Protokol kesehatan Covid-19 tetap harus dijalankan secara disiplin, seperti pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan,” sebutnya.
Mengutip data Dinas Kesehatan Kalsel, pada Senin, 6 Desember 2021 pukul 16.00 Wita, akumulasi kasus positif Covid-19 di 13 kabupaten dan kota di provinsi ini hanya bertambah 1 orang dibandingkan sehari sebelumnya, yakni dari 69.928 orang menjadi 69.929.
Pada posisi tersebut, hanya ada 23 orang dirawat di rumah sakit. Bahkan, ada tiga derah di Kalsel yang rumah sakitnya nihil pasien Covid-19, yakni Kabupaten Kotabaru, Banjar, dan Hulu Sungai Utara.djbp/dya
Penulis: Dadang Yulistya