Barabai, BARITO – Kekosongan kursi Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah masih msnyisakan tanda tanya besar bagi masyarakat yang ingin segera memiliki kepala daerah lengkap.
Betapa tidak, semenjak dilantiknya Wakil Bupati HST Chairansyah menjadi Bupati HST meneruskan roda pemerintahan pasca pengunduran diri Abdul Latif, terus terjadi simpang siur siapa tokoh yang bakal mendampinginya diposisi wakil bupati.
Sempat mencuat beberapa nama yang digadang-gadang menjadi calon kuat, tapi akhirnya kandas lantaran arus politik dari partai pengusung koalisi belum ada kesepahaman.
Bupati HST HA Chairansyah mengakui kalau sampai kemaren Senin (15/7) belum menerima surat resmi tentang siapa Bakal Calon (Balon) Wakil Bupati HST yang mendampingi menghabiskan sisa waktu, nama-nama yang selama ini disebut masih sebatas penyampian dari partai pdngusung koalisi yakni Partai Gerindra, PKS dan PBB.
“Saya masih menunggu hasil akhir usulan partai koalisi untuk diajukan ke DPRD HST, mengingat waktu hendaknya usulan nama tersebut disertai dengan berkas,” tegas Chairansyah usai pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan anggota DPRD HST di ruang Paripurna DPRD HST, Senin (15/7).
Diterangkannya, sejak ia dilantik menjadi Bupati HST bulan Maret lalu, tiga hari setelahnya ia langsung mengirim surat ke partai koalisi agar segera mengusulkan 3 nama balon untuk ia pilih 2 nama yang akan di ajukan ke DPRD HST.
“Berbulan-bulan baru ada tanggapan, PBB usulkan satu nama, PKS satu nama dan Gerindra usulkan 6 nama, akan tetapi satu diantaranya sama dengan partai koalisi lain, jadi hanya 7 nama yanh sah, ” jelas Bupati.
Kendati demikian dari total 7 nama tersebut dikerucutkan lagi menjadi 3 nama yakni Faqih Jarjani (PKS), Berry (PBB) dan Mahmud (Gerindra) yang dinyatakan dengan keputusan partai koalisi.
“Dari ketiganya saya hanya boleh mengajukan 2 nama ke dewan, maka saya pilih Ustadz Faqih dan Mahmud. Belakangan Nama Mahmud menyatakan mengundurkan diri dari bursa pencalonan yang justru tidak diketuhui oleh ketua partainya,” kembali terang Chairansyah.
Polemik dikoalisi partai terus menggelondong dengan adanya penarikan usulan 3 nama tersebut, koalisi malah kembali melempar hanya 2 nama yakni Faqih Jarjani dan Berry agar bupati tidak punya pilihan.
Padahal sebelumnya, bupati sudah memberikan pilihan yang disertai dengan mengirimi surat kepartai koalisi agar balon melengkapi pemberkasan untuk di ajukan ke DPRD HST, lantaran Berry tidak termasuk dalam pilihan, maka koalisi merevisi usan tersebut.
“Sekarang sudah beda ceritanya, tapi kita tunggu saja biar partai koalisi yang menyelesaikan perkaranya,” pungkasnya.
Sementara sisa waktu bursa pencalonan Wakil Bupati HST hanya sampai bulan Agustus mendatang, jika lewat maka sejarah akan kembali berulang, HST suka apa adanya hanua dipimpin seorang bupati tanpa didampingi wakil bupati.
Hearing dan dialog tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM dan Anggota DPRD HST kemaren meminta agar koalisi partai pendukung dapat bersegera menyelesaikan masalah ini.
“Sudah dan jelas permasalahan ditingkat partai koalisi yang belum ada kesepahaman dengan kandidat balon, tapi kita berharap jangan sampai berlarut-larut hingga waktu yang kurang dari sebulan ini habis,” kata Subhan Saputra tokoh LSM sekaligus mantan anggota DPRD HST periode 2009-20014.
Ketua DPRD HST Saban Effendi juga sejalan dengan harapan masyarakat HST yang masih menginginkan adanya wakil bupati untuk dapat bersama-sama membangun daerah ini.
“Pada dasarnya kami tinggal memproses saja apabila balonnya sudah diusulkan oleh partai koalisi, namun berdasarkan keterangan bupati tadi bagaimana kami bisa melanjutkan kalau masih belum rampung nama-nama balonnya,” ujar Saban. dil