Banjarmasin, BARITO – Pasca arus balik usai lebaran, biasanya kota-kota besar akan diserbu oleh pendatang yang ingin mengadu nasib ke kota, untuk itulah, diharapkan Pemko Banjarmasin bias menangani pendatang dengan baik, termasuk juga mendata mereka.
Harapan tersebut diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Banjarmasin Hj Ananda, ketika dimintai komentarnya terkait kedatangan pendatang yang ingin mengadu nasib ke kota, pasca balik leparan.
Dikatakannya, sering kali Kota Banjarmasin menjadi tujuan menarik warga di pedesaan dan juga di luar daerah, untuk mencari pekerjaan, dan mengadu nasib.
“Biasanya pasca arus balik lebaran, banyak warga berbondong-bondong ke kota mengikuti keluarga mereka, sekaligus mengadu nasib dan mencari pekerjaan ke kota, inilah yang menjadi perhatian Pemko Banjarmasin agar menangani pendatang dengan baik,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, kalau tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan angka pengangguran akan meningkat di daerah ini, dan dikhawatirkan menimbulkan gejolak social.
“Jadi harus benar-benar didata dan ditangani dengan baik pendatang, agar tidak menimbulkna ledakan pengangguran di Banjarmasin,” tambahnya.
Disamping itu juga menurutnya, peran serta perangkat di daerah masing-masing seperti RT dan RW, kelurahan serta kecamatan, sangat berperan penting dalam mendata pendatang.
Memang diakuinya masih memang belum mendapat koordinasi dari pemerintah kota terkait penanganan warga pendatang yang biasa meningkat keberadaannya usai lebaran ini.
“Tapi kita percaya saja Pemkot sudah menyadari fenomena ini, hingga memiliki solusinya,” ucapnya.
Sebagaimana yang pihaknya tahu dari laporan dinas tenaga kerja kota, kata Ananda, bahwa pencari kerja di daerah ini yang terdata membuat kartu kerja atau kartu kuning atau istilah sekarang kartu naker, sudah mencapai 8.000 lebih.
“Sementara, peluang kerja di daerah kita ini masih sempit, hingga perlu orang-orang yang bisa mandiri dan bisa berwirausaha untuk menangani akan meningkatnya penggangguran di daerah ini,” tandasnya. del