Banjarmasin, BARITO – Pasokan ikan di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin dalam beberapa hari ini mengalami penurunan. Penyebabnya karena kurangnya pasokan ikan, baik dari nelayan Pulau Jawa maupun nelayan lokal di Kalimantan Selatan. Selain faktor cuaca dan daya beli masyarakat, faktor lainnya turut mempengaruhi adalah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), baik PPKM Darurat hingga PPKM Level IV.
Hal ini disampaikan Plt Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin Nadiyah kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
Nadiyah menuturkan transaksi jual beli ikan laut di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin mengalami penurunan, karena terpengaruh pelaksanaan PPKM Darurat yang berlaku di Pulau Jawa dan Bali, sementara di Banjarmasin juga dilaksanakan PPKM Level IV sehingga menambah sepinya pembeli.
“Di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin mengalami penurunan transaksi jual beli ikan laut,” ungkap Nadiyah.
Nadiyah menyebutkan sepinya jual beli ikan laut di pelabuhan ikan milik Pemerintah Provinsi Kalsel ini sudah terjadi sejak beberapa malam dan sepinya pembelian ikan laut ini juga dipengaruhi saat PPKM Level IV juga berlangsung di Kota Banjarmasin.
“Pedagang ikan dari luar mengaku enggan masuk ke Kota Banjarmasin saat pelaksanaan PPKM level IV,” ucapnya.
Nadiyah menambahkan meski jumlah kapal nelayan yang sandar di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya tak sebanyak hari-hari biasanya hingga berujung pasokan ikan laut juga berkurang, namun itu bisa diatasi pihaknya dengan stok ikan beku.
“Di waktu ramai puluhan kapal yang sandar, hingga pasokan ikan laut juga melimpah, sedangkan di saat sepi seperti ini yang sandar antara 4 sampai 5 kapal nelayan,” sebutnya.
Meski pasokan ikan berkurang, imbuhnya untuk stok ikan laut tetap aman di Kota Banjarmasin.
“Stok ikan laut masih tersedia di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin,” ucapnya.
Penulis : Sopian