Pasokan dan Distribusikan Pupuk Bersubsidi di Kalsel Aman

by admin
0 comments 1 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kepala Pemasaran Wilayah Kalimantan PT Pupuk Kaltim Abdul Kholiq menyebutkan, realisasi pupuk bersubsidi untuk Kalimantan Selatan 2019 sudah mencapai hampir 50 persen. “PT Pupuk Kaltim hampir menyelesaikan tahap penyaluran pupuk bersubsidi,” ujarnya usai menggelar sosialisasi product knowledge dan tour media tahun 2019 di SwissBel Hotel Banjarmasin, Kamis (28/2).

Selain itu, sambungnya, untuk pupuk NPK bersubsidi mencapai 30 persen lebih. “ Ya, total alokasi pupuk urea bersubsidi di Kalimantan Selatan 2019 adalah 21.273 ton,” tambahnya.
Tercatat hingga akhir Februari, sambung Kholiq, Pupuk Kaltim telah menyalurkan produksi pupuk urea bersubsidi ke Kalimantan Selatan sebesar 10.157,90 ton

“Untuk rencana penyaluran Maret kita akan menyalurkan 2.168 ton pupuk urea subsidi di Kalimantan Selatan,” kata pria yang akan mengakhiri masa pension 5 Maret 2019 mendatang.

Sedangkan Pupuk NPK subsidi, pada 2019 di Kalsel kata Abdul Kholiq akan dialokasikan sebanyak 26.082 ton.
Alhasil, sepanjang tahun ini pihaknya telah menyalurkan 8.932,35 ton pupuk subsidi. Untuk diketahui, penyaluran dilakukan pada distributor dan kios se-Kalsel.
Meski begitu, jika dibanding tahun sebelumnya, jumlah ini relatif kecil. Tercatat untuk pupuk Urea Subsidi telah disalurkan kurang lebih 39.539 ton. Sedangkan pupuk NPK sebesar 45.685 ton.

“Walau jumlah tahun ini tidak sebesar tahun sebelumnya, jumlah ini bisa kembali direlokasi sesuai dengan kebutuhan,” tuturnya.

Perusahaan BUMN ini telah menjamin Kalsel bebas dari kelangkaan, mengingat jumlah pasokan telah disesuaikan.

“Sedangkan bulan depan penyaluran pupuk subsidi jenis NPK ditargetkan sebanyak 1.361,03 ton. Jumlah ini sebenarnya bisa berubah,” tandasnya.

Dia juga menjelaskan jumlah penyaluran setiap bulan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan.
Ia mencontohkan, penyaluran bulan depan bisa juga langsung memenuhi 50 persen dari target tahunan. Namun jika hal itu dilaksanakan, maka tidak memaksimalkan serapan oleh petani. (afdi)

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar