PDAM Nyatakan Distribusi Air Segera Normal

Banjarmasin, BARITO – Pasca pecahnya pipa induk yang mengalirkan air baku di Desa Abumbun Jaya, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu, mengakibatkan beberapa hari warga krisis air bersih, meskipun sudah dilakukan perbaikan, ada beberapa daerah yang masih belum tersuplai air bersih, sehingga perlu beberapa hari lagi kondisi air akan normal kembali ke pelanggan.

Demikian disampaikan Direktur Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin H Supian kepada wartawan, ketika usai melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin, pada Senin (25/2) kemarin.

“Setelah dilakukan perbaikan pipa yang bocor lalu, memang secara umum kondisi air sudah mengalir, namun ada beberapa daerah yang masih belum mengalir, dan perlu beberapa hari lagi akna kembali mengalir secara normal,” katanya.

Di hadapan Komisi IV, H Supian menjelaskan pasca kejadian pecahnya pipa induk pada 1 Februari mengakibatkan gangguan total distribusi ke pelanggan.
Sehingga pihak PDAM langsung melakuakn perbaikan pipa yang mengambil air baku di sungai Martapura di wilayah intek Sungai Tabuk itu, yang berdampak kepada air di dalam pipa jaringan menjadi kosong dan dipenuhi udara.
“Biasanya kalau ada kerusakan, udara akan masuk, dan ini lah yang menyebabkan air tidak mengalir kepada pelanggan, sehingga harus dikeluarkan dulu udaranya agar air mengalir, dan perlu waktu cukup lama mengisi pipa itu, karena kalau dihitung-hitung panjang pipa kita itu baik besar hingga kecil sepanjang 1.000 kilometer, bahkan lebih,” tambahnya.
Karena itu, ujar dia, pengisian air di pipa itu cukup memerlukan waktu agar benar-benar penuh, hingga distribusi cukup kuat ke wilayah pinggiran.
“Memang kalau saat ini belum lancar betul di daerah pinggiran distribusi air kita, tapi tidak terhenti,” ujarnya.
Sebab, jelas Supian, air yang datang keburu diambil pelanggan bagian depan, hingga keujungnya menjadi kurang kuat.
“Apalagi pelanggan di depan itu menggunakan mesin, tentunya makin sedikit lagi pelanggan terujung dapat bagian,” paparnya.
Pihaknya belum bisa menjamin ke depan tidak ada lagi kejadian pipa pecah yang mengakibatkan seperti ini. Mengingat usai pipa yang ada berumur puluhan tahun, atau kisaran di atas 25-30 tahun masih sangat banyak. Idealnya, kata dia, pergantian pipa itu dilakukan paling lama 20 tahun sekali. Walau belum menghitung, namun kata dia, untuk peremajaan pipa tersebut secara keseluruhan diperlukan biaya yang tidak sedikit.
“Untuk mengatasi terjadi kebocoran pipa, ke depan PDAM Bandarmasih akan membentuk manajemen aset yang mengatur kapan pergantian pipa dilakukan,” sebutnya.
Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin Bambang Yanto P berharap kedepannya tidak ada lagi kejadian pipa PDAM yang bocor, karena dampaknya sangat besar, hingga beberapa hari warga kesulitan mendapatkan air bersih.

“Saya berharap mudahan tidak ada lagi, sehingga pelanggan di Banjarmasin tidak lagi kesulitan air,” tandasnya. del

Related posts

Fenomena Bangunan Miring di Banjarmasin Disoroti Mahasiswa Unukase

XL Axiata Luncurkan XL SATU Lite, Solusi Internet Praktis untuk Keluarga Indonesia

Dua Jemaah Gowes asal Medan Sampai di Banjarmasin, Siap Hadiri Haul ke-20 Guru Sekumpul