Teks Foto : Salah satu siswi MAN 1 Banjarmasin unjuk kebolehan pada Lomba Menyanyi Lagu Banjar STIMI Banjarmasin tahun 2018 di aula lantai 3 kampus, kemarin pagi. (Foto :tya/brt).
Pelajar- Mahasiswa Adu Kemampuan Nyanyi Lagu Banjar STIMI
Banjarmasin, BARITO
Untuk ke -empat kalinya Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin melaksanakan kegiatan Lomba Menyanyi Lagu Banjar mulai Senin (6/11) hingga babak final Selasa (7/11) hari ini.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh pelajar. Tahun ini, peserta juga berasal dari perguruan tinggi di Kota Banjarmasin yang berkesempatan untuk adu kebolehan olah vokal dalam bernyanyi lagu Banjar pada lomba yang digelar di aula lantai 3 kampus tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana, Nur Hikmah mengungkapkan, lomba menyanyi lagu banjar tingkat pelajar dan mahasiswa ini juga merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis STIMI Banjarmasin ke-34.
“Tujuannya adalah meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan menyalurkan bakat dan minat generasi muda khususnya di bidang tarik suara,” ujarnya.
Tujuan lainnya adalah sebagai upaya kampus dalam melestarikan budaya Banjar serta menjalin kerjasama dan sportifitas antar pelajar dan mahasiswa sebagai bagian dari upaya menjaga keutuhan NKRI.
Pada lomba tahun ini, imbuhnya, peserta diperkenankan mengaransemen musik dari lagu yang telah disediakan panitia.
Dengan kata lain, peserta bukan hanya dituntut untuk bisa menyanyi. Peserta juga ditantang untuk kreatif menciptakan aransemen musik.
Sementara itu Ketua STIMI Banjarmasin, Titien Agustina mengatakan, peserta yang berjumlah 28 orang terdiri dari 10 mahasiswa dan 18 pelajar SLTA.
“Melalui lomba ini berharap bisa menjalin kerjasama dengan sekolah, perguruan tinggi dan pihak lain untuk membentuk karakter generasi muda kita menjadi lebih handal,” ujarnya.
Titien menambahkan bahwa lomba tersebut juga sebagai bentuk kontribusi dari STIMI Banjarmasin dalam rangka turut serta melestarikan budaya Banjar. Karena, imbuhnya, masing-masing daerah dan suku bangsa memiliki kearifan lokal. Termasuk dalam hal ini di Kalsel misalnya suku Banjar memiliki kearifan lokal yang salah satunya dituangkan melalui lagu daerah.
“Saya mengapresiasi sekali atas pelaksanaan lomba menyanyi lagu Banjar ini. Semoga tahun depan bisa menjangkau peserta dari kabupaten yang lebih jauh lagi,” kata Titien ketika memberikan sambutan.
Titien mengakui bahwa persiapan dan pelaksanaan acara tergolong mepet. Hal itu karena pihaknya juga memiliki agenda yang padat diantaranya persiapan re-akreditasi institusi. Sehingga waktu yang tersedia untuk menyiapkan acara dan untuk melibatkan peserta dari kabupaten lain menjadi terbatas.tya