ORANG TUA-Pelaku pembunuhan di Sinar Dodo Muara Kelayan, bernama Heriyadi alias Bagong ini mengaku kesal terhadap korban yang menggaggu ibunya berjualan. Terlebih lagi, dirinya diramal akan mati dibunuh orang sama seperti nasib ayahnya. (foto:iman/brt)
Banjarmasin, BARITO
Satu lagi pelaku pembunuhan yang berhasil diungkap Sat Reskrim Polresta Banjarmasin bersama Polsek Tengah, yakni penangkapan terhadap Heriyadi alias Bagong (20), Rabu (26/9) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita. Pelaku dibekuk tak jauh dari Jalan Tembus Mantuil sekitar 500 meter dari tertangkapnya pelaku pembunuhan di Pasar Lima Adham.
Pelaku Usai membunuh pada Selasa (25/9) malam hari sekitar pukul 23. 00 Wita korban bernama Mardiansyah alias Ujang (60) hingga meregang nyawa tergeletak bersimbah darah, Bagong. Tepatnya di Jalan Kolonel Sugiono Muara Kelayan Banjarmasin Tengah, masih bernafas langsung dievakuasi ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin menggunakan mobil KGE Kalsel, namun warga Kandangan Kabupaten HSS itu dinyatakan meninggal dunia.
Bagong yang dihadirkan dalam Gelar Perkara Sat reskrim Polresta Banjarmasin, Jumat (28) pagi kemarin mengaku kesal dirinya dikatakan akan mati dibunuh orang sama seperti ayahnya. Tak hanya itu korban juga sering mengganggu ibunya yang berjualan Soto di depan Sinar Dodo Muara Kelayan tersebut.
“Saya tak mau orang tua saya dihina, korban menyamakan saya dengan ayah saya. Sedangkan ibu juga selalu diganggu,”sebutnya kepada wartawan. Resivis kasus yang sama di tahun 2012 lalu, malam itu bertemu korban yang selalu dimarahi dan menyinggung ayahnya, hingga sempat ribut di warung soto tersebut.
Mereka sempat didamaikan warga sekitar dan ibu pelaku, namun karena sudah dendam memuncak pelaku nekat mengambil pisau di warung ibunya dan langsung menyerang korban.”Waktu saya menyerang, pelaku sempat mengambil balok kayu ulin dan memukulkan ke leher dan paha belakang saya hingga luka,”bebernya.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Ade Papa Rihi mengatakan, pemicu tersangka ini kesal dengan korban, karena korban sering mengancam mengejek tersangka. Dengan kata-kata “Ayah kamu meninggal karena dibunuh maka kamu nanti akan dibunuh orang lain”.
Kesal dikatakan demikian, apalagi korban juga melakukan pemukulan kepada tersangka, ditambah korban juga sering menghancurkan dagangan milik ibunya. Tersangka kemudian masuk ke dalam tetapi korban kemudian datang lagi dengan membawa kayu merusak dagangan tempat Ibunya.
Melihat dagangan tempat ibu tersangka ini dirusak oleh korban, kemudian tersangka mengambil mengambil pisau lalu tusuknya korban sampai beberapa kali.
Kasat Reskrim AKP Ade Papa Rihi terkait kejadian pembunuhan yang kedua ini menyatakan, motifnya juga karena ketersingunggan pelaku. “Pelaku selama ini sering di-bully korban, ”pungkasnya.ndy/mers