Banjarmasin, BARITO – Karena kondisi tempat pemakaman umum Nasrani di Jalan A Yani Km.22 Banjarbaru yang sudah penuh, Yayasan Yayasan Sejahtera Abadi menuntut janji Pemko Banjarmasin terkait jumlah lahan yang akan diberikan, terkait perjanjian 25 tahun silam.
Demikian disampiakan Ketua Yayasan Sejahtera Abadi, Agustinus Tambing kepada wartawan kemarin, ketika usai rapat dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang difasilitasi langsung oleh DPRD Kota Banjarmasin di ruang rapat mini.
Menurut Agustinus, saat ini kondisi makam Nasrani yang dikelola yayasan yang dipimpinnya sudah penuh, bahkan menurutnya dalam pemakaman sampai berlapis.
Dikatakanya, pada 25 tahun silam, saat rencana pembongkaran dan pemindahan makam Nasrani di Jalan Kamboja ke KM 22 Banjarbaru, Walikota terdahulu H Sadjoko pernah menjanjikan akan menyediakan lahan seluas 10 hektar.
“Maksud kami datang ke DPRD, untuk menagih janji Pemko Banjarmasin sebagai ganti rugi lahan kamboja, untuk menyediakan lahan pemakaman Nasrani di KM 22 sebesar 10 Hektar sesuai dengan perjanjian walikota terdahulu H Sadjoko,” katanya
Saat ini menurutnya, lahan yang tersedia seluas 2,4 hektare, dan kondisi pemakaman sudah penuh, sehingga pihaknya masih menuntut sisa lahan yang pernah dijanjikan walikota terdahulu, sesuai dengan surat wasit ditulis Thohar, di mana hibah lahan Kamboja sebelumnya disepakati dengan lahan seluas 10 hektare.
Selain itu, sebutnya, di lahan yang disiapkan Pemko Banjarmasin tersebut sudah dipakai 1 hektera untuk pemakaman jenazah TPU Kamboja sebelumnya, lahan yang tidak terawat, serta tidak adanya fasilitas pendukung.
Padahal menurut Agustinus dalam setahun jumlah orang Nasrani yang meninggal diantara 150-170 jiwa. Sehingga lahan seluas 2,4 hektere yang disiapkan tentu hanya cukup dalam waktu sekian tahun. “Bahkan, saat ini sampai satu lubang ada yang dimakamkan sampai tiga mayat. Istilahnya tumpang talu,”ucapnya
Karena ungkapnya dalam pertemuan tersebut, pihaknya menerima tawaran lahan tersebut. dan dinas terkait sudah berjanji akan membersihkan lahan tersebut serta membuatkan pendopo dan fasilitas pendukung lainnya.
Ketua DPRD Banjarmasin dr Hj Ananda mengatakan, telah menerima aspirasi dari pihak yayasan tersebut, terkait usulan mereka untuk ketersediaan sisa lahan yang dijanjikan, dan bisa dilakukan secara bertahap, termasuk juga usulan dibuatkannya drainase dan juga pagar.
“Selama usulan mereka realistis tentunya Pemko Banjarmasin siap membantu terkait penyediaan lahan TPU untuk kaum Nasrani itu, karena dari kemanusiaan dan menghindari kesan atau anggapan diskriminasi.” katanya.
Disebutkannya, keinginan Yayasan Sejahtera Abadi agar di areal TPU yang disiapkan Pemko tersebut dibuatkan pagar, selokan dan pendopo masih masuk akal.
Terkait tuntutan 10 hektare bagi Nanda, sapaan akrabnya, hal tersebut sangat logis karena nilai konversi lahan Kamboja yang ada di kota, tak sebanding dengan areal yang disiapkan Pemko Banjarmasin, karena letaknya jauh dari kawasan perkotaan.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) H Mukhyar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan areal TPU sebagai pergantian lahan Kamboja, yang sebelumnya merupakan lahan pemakaman untuk umat Kristen yang meninggal.
“Lahannya ada di Jalan A Yani Km.22, luasannya 2,4 hektare,” ujarnya, kepada wartawan, usai menggelar pertemuan tersebut di DPRD Banjarmasin.
Sebenarnya, kata dia, tawaran lahan tersebut sudah disampaikan beberapa tahun sebelumnya. Namun, pihak Yayasan Sejahtera Abadi yang membawahi pemakaman umat Nasrani tersebut tidak ada respon. “Namun berkat pertemuan di hari ini, sudah ada titik temu,” katanya lagi.del