Banjarmasin, BARITO – Pemko Banjarmasin harus serius dalam mengatasi masalah sampah sungai, seperti yang terlihat dalam beberapa hari terakhir ini tumpukan ilung bercampur sampah menumpuk di Sungai Martapura, padahal obyek wisata kota ini mengandalkan sungai.
“Permasalahan sampah sungai ini merupakan pekerjaan rumah (PR) Pemko Banjarmasin yang harus ditangani secara serius, mengingat kota ini mengandalkan wisata obyek sungai, namun justru sampah dan ilung menutupi sungai,” kata Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin H Zainal Husni kepada wartawan.
Politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) ini mengatakan, permasalahan ilung yang selalu menutupi Sungai Martapura bukanlah masalah baru, tapi sudah menjadi masalah tahunan.
Padahal menurutnya, saat ini Pemko Banjarmasin selalu mengandalkan kapal sapu untuk mengatasi ilung dan sampah di sungai, namun keberadaan alat ini dinilainya tidak efektif, malah keberadaan ilung justru semakin banyak, hingga arus transfortasi sungai harus tersendat, dan juga merusak pemandangan sungai.
“Meski Pemko memiliki kapal sapu, tapi saya nilai tidak terlalu efektif, buktinya masih banyak sampah ilung yang menutupi sungai, sehingga menyebabkan arus transfortasi sungai terganggu, lantaran kapal dan kelotok serta sampan warga tidak dapat berlayar,” tambahnya.
Saat ini menurutnya kondisi Sungai Martapura kembali tercemar oleh tumpukan sampah. Tidak hanya potongan kayu, plastik bahkan eceng gondok juga tampak memenuhi kolong-kolong jembatan di kota ini.
Ia pun mengatakan, kemungkinan kesulitan ruang gerak pemerintah dalam menanggulangi persoalan ini juga akibat dari adanya undang- undang yang mengatur tentang peleburan Dinas Sungai ke Dinas PUPR.
Sesuai pantauan Barito Post,. Kondisi tumpukan sampah masih memadati bawah jembatan Pasar Lama Banjarmasin. Dengan banyaknya sampah yang tertahan, sebagian alat transportasi sungai yang ingin melintas pun terganggu. del