Banjarbaru, BARITO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi pihak sekolah yang berpartisipasi sebagai Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi (CSAP) 2020, kendati masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kita sangat mengapresiasi sekolah yang mau berpartisipasi dalam Program Adiwiyata tahun ini. itu membuktikan keinginan sekolah untuk membina dan menanamkan jiwa cinta lingkungan pada peserta didik,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana saat buka rapat penilaian CSAP 2020 oleh Tim Adiwiyata Provinsi, Kamis (1/10) di aula kantor setempat.
Tahun ini, tercatat 32 sekolah yang menyatakan siap dilakukan penilaian secara daring. Sekolah itu terbagi dari 10 SD/MI, 16 SMP/MTs, dan SMA/SMK sederajat 6 sekolah yang tersebat di 8 kabupaten/kota se Kalsel yakni Kabupaten Banjar, Tabalong, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru serta Kota Banjarmasin.
Sedangkan lima daerah yang menyatakan tidak menyertakan CSAP 2020 karena berbagai kendala yang dihadapi yakni Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Utara (HSU), Hulu Sungai Tengah (HST), Tapin dan Kota Banjarbaru.
Dikatakan Hanifah, saat ini sekolah memang tidak ada siswanya karena belajar di rumah. Tetapi bukan berarti lingkungannya dibiarkan dan tanaman dibiarkan mati. Padahal dulu tanamannya dijaga dan dirawat.
Kepada tim juga ia berpesan agar memotivasi pihak sekolah agartetap bisa melakukan pelestarian dan pengelolaan lingkungan dengan kondisi yang sangat terbatas seperti sekarang ini yakni masa pandemi vovid-19.
“Meskipun penilaian tidak bisa dilakukan secara langsung, minimal kita bisa berbuat sesuatu dalam situasi sulit sekarang dan ini juga sebagai persiapan mengikuti penilaian sekolah adiwiyata tingkat nasioanl tahun depan,” pesan Hanifah.
Adiwiyata merupakan salah satu program kementrian lingkungan hidup bekerja sama dengan kementrian pendidikan nasional dalam rangka mendorong terciptanya pengetetahuan dan kesadaran warga sekolah untuk ikut bertanggung jawab dalam pelestarian lingkungan hidup yang bersih dan sehat.
Program adiwiyata dikembangkan berdasarkan norma-norma dalam berperikehidupan yang meliputi kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Tujuannya adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah untuk ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Penulis: Salman