Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu) kembali melanjutkan pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan-Pulau Laut yang didesain sepanjang 3,75 kilometer di tahun ini bahkan kedepannya direncanakan secara multy years.
Kepastian kelanjutan pembangunan jembatan yang menghubungkan Tanah Bumbu dan Kotabaru itu disepakati dalam rapat anggaran oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Kalsel bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kalsel di Banjarmasin, Rabu (28/8/2024).
Rapat Banggar tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Muhammad Syaripuddin dihadiri Ketua TAPD Pemprov Kalsel, Roy Rizali Anwar beserta jajaran.
Baca juga: Udin Ansyar/Suriani Daftar ke KPU, Diusung Koalisi Harmonis
Usai rapat Banggar, Ketua TAPD yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar menuturkan rencana untuk melanjutkan pembangunan jembatan penghubung Pulau Kalimantan-Pulau Laut itu memang mulai kembali dibangun di tahun ini dan kedepan kita rencanakan bisa dilaksanakan secara multy years.
Kenapa multy years? Sekda Roy Rizali Anwar menegaskan karena memang banyak keuntungan dan kelebihan bila dilaksanakan secara multy years, yakni kita hanya melakukan lelang sekali saja kemudian sisanya tinggal menjaga dan membiayai pembangunan tersebut.
“Dengan multy years, harapannya waktu untuk pelaksanaan penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat dan jembatan tersebut bisa cepat digunakan masyarakat,” ujar sekda.
Disinggung soal anggarannya dengan multy years tersebut, sekda mengungkapkan bila dilihat dari sisa waktu yang ada maksimal penerapan anggaran dan rata-rata kita susun sekitar Rp500 miliar hingga Rp700 miliar per tahun untuk total anggaran per tahunnya untuk sisi Kotabaru, kemudian dari sisi Tanah Bumbu, kita coba anggarkan sekitar Rp300 miliar sampai Rp400 miliar per tahunnya.
“Untuk jembatan yang dari sisi Batulicin Tanbu, itu ditargetkan 2 tahun selesai, sedangkan untuk sisi dari Kotabaru karena lebih panjang bentang jembatannya, itu ditargetkan 3 tahun selesai,” terang Sekda Roy.
Diungkapkannya juga untuk pembiayaan melanjutkan pembangunan jembatan itu saat ini sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) atau nota
kesepakatan kerja sama pembiayaan pembangunan jembatan selama 5 tahun.
“Kesepakatannya untuk Pemprov Kalsel alokasikan anggaran minimal Rp300 miliar per tahun, sedangkan Pemkab Kotabaru dan Tanah Bumbu masing-masing minimal Rp100 miliar per tahun, tapi itu bisa saja bertambah,” ungkapnya.
Sekda Roy juga mengungkapkan upaya pemerintah daerah perjuangkan jembatan itu menjadi proyek strategis nasional atau PSN agar dibiayai oleh APBN. Hal ini pun mendapat dukungan dan harapan dari anggota Banggar DPRD Provinsi Kalsel.
“Kita coba usulkan untuk pembangunan bentang tengah jembatan itu bisa menjadi PSN,” ujar Sekda Roy.
Lanjutnya pihaknya juga sudah komunikasi dengan Kepala Balai Jalan Banjarmasin, kita usulkan itu menjadi PSN harapannya kedepan nanti bisa dibiayai melalui APBN Kementerian PUPR.
Baca Juga: Bawaslu HST Lakukan Pengawasan Melekat Proses Pendaftaran Calon Kepala Daerah
“Total anggaran untuk bentang tengah jembatan itu diperhitungkan sekitar Rp1,8 triliun, sehingga terlalu berat kalau kita semua membiayainya,” pungkasnya.
Sementara itu anggota Banggar DPRD Provinsi Kalsel, Suwardi Sarlan menyampaikan harapannya selaku wakil rakyat agar pembangunan jembatan Pulau Laut itu selesai dibangun dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Harapan kita kedepan ini menjadi PSN, karena anggarannya yang besar,” ujar Suwardi.
Politisi PPP ini menambahkan dengan menjadi PSN, tentu yang kita inginkan terwujudkan jembatan tersebut, agar bisa meningkatkan perekonomian di daerah, apalagi kita menyongsong ibu kota nusantara (IKN).
“Semoga 2029 selesai jembatan tersebut,” harapnya.
Penulis/Editor : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya