Banjarbaru, BARITOPOST.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalsel menggelar peringatan hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2023, yang kali ini dilaksanakan di Panti Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Netra dan Fisik (PRSPDNF) Fajar Harapan, Selasa (5/12/2023).
Peringatan Hari Disabilitas Internasional, diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah dan masyarakat terhadap penyandang disabilitas.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Khatimah menyampaikan, di Provinsi Kalimantan Selatan, sudah memiliki Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur, yang mengatur tentang perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. Peraturan Gubernur tentang pelaksanaan PERDA perlindungan dan pemenuhan hak disabilitas, telah di serahkan secara langsung kepada ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Disbunnak Provinsi Kalsel Fokus 4 Program di 2024
“Kita ingin penyandang disabilitas mendapat akses yang sama, baik akses pendidikan, akses ekonomi, akses lapangan pekerjaan, akses olahraga, dan akses apapun yang berhubungan dengan kehidupan mereka,” ungkap Husnul.
Ia menambahkan, untuk mendukung penyandang disabilitas, membutuhkan aksi-aksi nyata dalam perlindungan dan pemenuhan hak-hak disabilitas, khususnya berkaitan dengan kewajiban yang diamanatkan oleh Undang-Undang, seperti pemenuhan persentasi pekerja disabilitas dalam dunia kerja, yakni kaum disabilitas mendapat dua persen jatah tenaga kerja di lingkungan instansi pemerintah dan satu persen untuk lingkup swasta.
“Memang kita menyadari bahwa menangani penyandang disabilitas bukan tugas yang ringan. Namun bukan alasan bagi kita untuk tidak memenuhi hak-hak mereka, yang jelas-jelas dilindungi oleh perundang-undangan,” tutup Husnul.
Baca Juga: Resmikan Pojok Baca Ombudsman di Banjarmasin
Sementara itu, Kepala PRSPDNF Fajar Harapan, Jumri mengatakan, momentum Hari Disabilitas Internasional, diharapkan dapat menjadi perhatian semua pihak, dalam bentuk perlindungan berkelanjutan. Pihaknya menginginkan Hari Disabilitas bukan hanya seremonial saja, namun dapat mengajak semua pihak, yakni dunia usaha, pemerintah daerah, agar bergotong royong memenuhi dan melindungi hak disabilitas.
“Kami terus mendorong penghuni Panti Fajar Harapan, agar dapat berkembang, sehingga dapat menghadapi tantangan pada saat sudah keluar dari panti,” pungkasnya.
Penulis: Cynthia/ril
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya