Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Self Regulatory Organization (SRO) terdiri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menggelar Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka 45 Tahun aktifnya Pasar Modal Indonesia (HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia).
CSR berlangsung di Kalimantan Selatan (Kalsel), yakni, pertama SRO melakukan penanaman pohon di Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalsel bersama Yayasan Benih Baik.
Kegiatan penanaman pohon di 13 kota di Indonesia bentuk selebrasi pencapaian 800 perusahaan tercatat di BEI. Penanaman pohon lahir mengapresiasi pencapaian Pasar Modal Indonesia, dengan dukungan positif bagi masyarakat, terutama pelestarian lingkungan di penjuru negeri.
BACA JUGA: Percantik Objek Wisata Patung Bakantan
Kedua, SRO memberikan bantuan program percepatan penurunan stunting berupa pembangunan sarana air bersih, alat timbang dan ukur bayi, makanan sehat bayi, bantuan kapal motor, yang digunakan posyandu air untuk warga di Kecamatan Aluh-aluh, Kabupaten Banjar, Kalsel.
SRO bekerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar dan Kecamatan Aluh-aluh, didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IX Kalimantan, Perwakilan Anggota Bursa di Kalsel, dan Galeri Investasi BEI di Kalsel.
CSR digelar bersamaan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2022 di Kota Banjarmasin yang merupakan wadah edukasi Pasar Modal ke masyarakat diinisiasi OJK bersama SRO.
Direktur BEI Jeffrey Hendrik, Wakil Ketua Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, menyerahkan bantuan 800 bibit mangrove rumbai secara simbolis ke Amalia Rizki, Pendiri Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
BACA JUGA: Berbahan Bamboo, Patung Ketupat Tambah Icon di Banjarmasin
Turut hadir pada seremoni, Direktur Statistik dan Informasi Publik OJK Sujanto dan Deputi Direktur Pengembangan Sistem Informasi Pasar Modal OJK Gustaf Rajagukguk.
Direktur BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan, penanaman pohon wujud kepedulian, serta aksi nyata Pasar Modal dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan.
Penanaman pohon diyakini upaya mengurangi pemanasan global dan perubahan iklim. Khusus hutan mangrove, berdasarkan penelitian berperan penting dalam menyerap karbon, bahkan lebih tinggi dari hutan tropis.
“Aksi ini menumbuhkan jutaan harapan baru bagi kelangsungan masa depan generasi Indonesia. Penanaman Mangrove dapat menjaga ketersediaan pakan Bekantan sebagai hewan yang dilindungi, dan mendukung kegiatan perikanan yang bermanfaat ekonomi masyarakat sekitar,” harapnya.
Direktur Utama KPEI Iding Pardi Perwakilan Panitia HUT ke-45 Pasar Modal Indonesia, berkesempatan menyerahkan bantuan secara simbolis ke Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma, berupa 10 unit alat timbang dan ukur bayi, paket makanan sehat bayi selama tiga bulan, dua unit kapal motor sebagai posyandu air, serta bantuan fasilitas air bersih.
BACA JUGA: Peningkatan Investor Pasar Modal di Banua Capai 138 Persen
“Program ini bentuk kepedulian Pasar Modal Indonesia di bidang kesehatan,” ujar Iding Pardi.
Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma menyambut baik bantuan yang diberikan Pasar Modal Indonesia. “Bantuan ini sangat berarti dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Ketua Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki, mengucapkan, terima kasih atas kepedulian Pasar Modal Indonesia yang melakukan penanaman pohon di area konservasi Pulau Curiak.
“Saya meyakini kegiatan ini tak hanya menyelamatkan keberlangsungan hidup Bekantan, tapi juga menyelamatkan peradaban manusia,” imbuh Pengelola Purau Curiak ini.
Editor : Afdi