Banjarmasin, BARITO – Meskipun sejumlah pemerintah daerah di Kalimantan Selatan telah menutup obyek wisata, demi mencegah meningkatkan penularan Covid-19 di masa libur Lebaran Idulfitri 2021, tak sedikit warga yang coba-coba mendatangi beberapa destinasi sekadar untuk menghilangkan kejenuhan berada di rumah saja. Walhasil, mereka dicegat petugas dan disuruh putar balik.
Sebagaimana terlihat di Kabupaten Tanah Laut pada Sabtu dan Ahad (15-16/5), sejumlah aparat gabungan TNI, Polri dan Polisi Pamong Praja berjaga-jaga di akses jalan menuju sejumlah objek wisata, seperti Pantai Batakan, Batakan Baru dan Takisung.
Beberapa kendaraan yang diduga berisi penumpang yang akan menuju objek wisata tersebut dicegat dan diminta putar arah karena adanya kebijakan penutupan destinasi wisata selama libur lebaran.
Petugas juga mendatangi objek wisata dan menemui beberapa pengunjung berada di situ. Misalnya, di Pantai Batakan dan Batakan Baru, terlihat sejumlah orang berkemah di pantai tersebut. Umumnya, mereka memasuki destinasi itu pada malam hari saat penjagaan longgar.
Petugas gabungan pun membubarkan dan meminta meminta mereka pulang.
‘’Kepada para pengunjung Pantai Batakan, agar bisa segera membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Demikian imbauan ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih,’’ seru seorang polisi lewat pengeras suara di mobil patrol, sebagaimana terlihat di video yang beredar di media sosial.
Beberapa petugas terlihat mendatangi pengunjung, dan secara persuasif meminta mereka meninggalkan pantai tersebut.
Secara berangsur para pengunjung meninggalkan Pantai Batakan. Terlihat juga para petugas membantu mendorong mobil pengunjung yang amblas terjebak pasir pantai.
Kejadian yang sama terlihatdi objek wisata alam Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Sejumlah warga yang akan berwisata diminta putar balik oleh petugas karena destinasi itu masih ditutup.
Para pengunjung itu diminta putar balik saat melintasi pos pemeriksaan di Desa Lumpangi, menuju Loksado.
Kapolsek Loksado Ipda Syahbana saat berjaga di lokasi wisata Loksado Kandangan, Ahad (16/5), mengatakan, sebelum pengunjung diminta kembali ke rumah masing-masing, petugas gabungan juga melakukan rapid test antigen secara acak kepada mereka.
“Hingga sekitar pukul 11.00 Wita, sebanyak 56 calon wisatawan yang dilakukan rapid test antigen dan hasilnya negatif,” katanya.
Menurut Syahbana, rata-rata warga beralasan tidak mengetahui ada penutupan lokasi wisata.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kabupaten HSS Moh Zakir Maulidi mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait penutupan objek wisata ini.
“Sampai saat ini tidak ada objek wisata yang buka. Penutupan ini juga lebih kepada pembinaan dan untuk kepentingan yang lebih besar dalam menghindari kerumunan,” katanya.
Menurut Zakir, rata-rata para pengelola cukup patuh dan sadar terhadap kebijakan tersebut. Walaupun ada pengelola wisata mempertanyakan kebijakan penutupan tersebut tapi kemudian bisa memakluminya.
Sementara itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin mengapresiasi warga yang menaati larangan berwisata ke objek wisata Siring Sungai Martapura pada libur Hari Raya Idulfitri ini.
“Objek wisata secara resmi masih ditutup. Kita apresiasi warga yang menaati itu. Karena terpantau objek wisata siring sepi hari ini,” ujar Kepala Disbudpar Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq.
Dia, gembira meskipun tidak ada penjagaan ketat untuk melarang warga datang ke objek wisata taman di Jalan Piere Tendean dan di Jalan Sudirman itu, ternyata tidak ada kerumunan warga.
Ikhsan mengakui, penjagaan objek siring sungai Martapura tidak mudah, karena objek wisata itu tidak berpagar dan berada di samping jalan umum.
“Tapi warga banyak yang sadar untuk tidak datang ke sana guna menghindari terjadinya kerumunan, hingga berpotensi penyebaran virus tinggi,” ujarnya.
“Dari H+1 hingga H+2 Hari Raya Idulfitri ini, bisa dikatakan objek wisata siring sungai Martapura terbilang sepi. Hanya ada beberapa orang, itu pun banyak yang mancing ikan,” ujarnya.
Ikhsan menyebutkan, objek wisata siring sungai Martapura menjadi destinasi wisata andalan Banjarmasin. Setiap pekannya tak kurang 6.000 wisatawan yang datang.
“Karena pandemi Covid-19, sudah lebih satu tahun objek wisata yang dikelola pemerintah kota itu ditutup. Ini demi memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Syarifuddin mengapresiasi kepatuhan terhadap imbauan penutupan lokasi wisata di seluruh kabupaten dan kota selama Lebaran Idulfitri ini.
Dia menilai, selama Lebaran hampir seluruh kabupaten dan kota mengeluarkan kebijakan menutup lokasi wisata untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 dan kebijakan tersebut dijalankan dengan cukup baik serta dipatuhi masyarakat.
“Kami terus berupaya melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota terkait upaya pencegahan penularan kasus Covid-19 di Kalsel,” katanya.
Hasilnya, ujar dia, dalam beberapa hari terakhir, terjadi penurunan tambahan kasus Covid-19 cukup drastis, di samping kebijakan larangan mudik dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang kini terus berjalan.ant/dya
Editor: Dadang Yulistya