Banjarmasin, BARITO – Pengurus panti asuhan di Banjarmasin berharap kepada pemerintah Kota Banjarmasin agar mendapatkan insentif setiap bulannya. Hal tersebut diucapkan oleh Himpunan panti asuhan (HPA) Kota Banjarmasin dalam acara temu komunitas dan pilar pilar sosial di Balaikota Banjarmasin, Sabtu (3/8).
Perwakilan HPA Kota Banjarmasin, Ikhwan Rasyidi menyampaikan usulan tersebut sangat diharapkan pihaknya guna menunjang biaya hidup dan kesejahteraan para pengurus panti asuhan se Kota Banjarmasin.
Secara langsung dihadapan orang nomer satu di Banjarmasin ini, Ikhwan juga membeberkan kesempatan terbuka itu diinginkannya karena selama ini tidak pernah mendapatkan insentif.
“Kami semua pengurus panti asuhan berharap bisa mendapatkan insentif dari pemerintah, mudahan usulan ini bisa diwujudkan,” tuturnya.
Apakah harapan itu bisa dikabulkan Pemerintah kota atau perlu waktu bagaimana agar bisa terbantu.
Menanggapi itu Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina didampingi Kadis Sosial Kota Banjarmasin, mengatakan, pihaknya akan segara melakukan kajian kepada instansi terkait soal aturan dan bagaimana teknisnya agar tidak menyalahi hukum.
“Secara aturan kita kaji dulu, karena selama ini yang ada itu hanya untuk makan minum di panti, jadi bagian kesra dan Dinsos harus segera merumuskan data berapa banyak yang akan menerima insentif nanti,” ujarnya.
Ia menyayangkan anggaran untuk insentif pengurus panti tersebut tidak bisa dilaksanakan dalam APBD karena sudah masuk anggaran tahun. Namun memberikan jalan keluar yakni penganggaran melalui forum CSR di Kota Banjarmasin.
“Jadi jangka pendeknya adalah kita masukkan dalam program CSR saja terlebih dahulu, namun tidak lepas dari landasan dan aturannya yang akan dikaji terlebih dulu,”bebernya.
Ibnu tak menampik jika peluang insentif tersebut sangat besar untuk dikabulkan, berkaca pada usulan tahun 2018 lalu soal insentif marbot Musholla dan Mesjid di Banjarmasin langsung disetujui dan disalurkan dananya.
“Marbot kemaren kan langsung dapat ya setelah mereka usulkan, ya selagi itu demi kesejahteraan masyarakat atau warga kita terus mendukungnya,” kata Ibnu.
Soal besaran Ibnu belum bisa memastikan karena dianggap terlalu dini, “Iya nanti adalah kebijakan ditunggu saja, yang penting secepatnya dulu kita lempar ke forum CSR agar segera ditindak lanjuti,” tutupnya.
Hamdani