Pentingnya SDM Cepat Tanggap P3K Dalam Pariwisata

Banjarmasin, BARITO – Pentingnya SDM yang dapat memberikan pertolongan dalam suatu insiden dalam kepariwisataan. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin gelar Training dan Sertifikasi pertolongan pertama First Aid bagi SDM Pariwisata Kota Banjarmasin, di Ballroom Hotel, Rabu (12/8).

Acara tersebut menghadirkan mereka yang sering langsung terlibat dalam pariwisata seperti para pemandu wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Petugas Menara Pandang, dan Motoris kelotok. Kemudian mengundang Palang Merah Indonesia (PMI) Banjarmasin sebagai pengisi materi pertolongan pertama dalam kecelakaan (P3K).

Asisten ll Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemko Banjarmasin, Doyo Pudjadi, mengatakan, kenyamanan dalam berwisata wajib dimiliki oleh pelaku wisata selain fasilitas keselamatan. Selain itu perlu juga adanya SDM yang memiliki kemampuan dalam hal pertolongan pertama untuk antisipasi apabila ada insiden.

Ia menilai, pelaku P3K tidak bisa asal asalan. Contohnya dalam mengambil tindakan dalam insiden tidak bisa asal evakuasi dalam pengangkatan. Semua perlu dasar, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyelamatan atau tidak memperparah korban.

“Kalau di Banjarmasin wisata airnya, dalam ilmu P3K tentu harus menyesuiakan tenaga yang sudah terlatih dalam hal mengatasi kecelakaan di sungai. Dalam ini misalnya kelompok Pokdarwis perlu diberi pelatihan seperti ini,” ucapnya usai membuka kegiatan.

Sementara itu Ketua PMI Banjarmasin Rusdiansyah, membenarkan apa yang diucapkan Doyo. Dalam P3K tidak bisa asal- asalan, karena bisa saja beresiko besar.

Pelatihan ini mengajarkan teknik-teknik pertolongan pertama kepada seorang yang mengalami insiden, misalnya patah tulang, penyelam yang pingsan saat menyelam dan sebagainya. Dari paparan yang diberikan oleh narasumber diharapkan peserta pelatihan dapat mengambil inisiatif pertolongan pertama jika ada kejadian-kejadian gawat darurat.

Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera/kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis dasar, sedang medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki oleh pelaku pertolongan pertama, seperti CPR dan Bantuan Hidup Dasar.

“SDM yang memiliki kemampuan P3K ini sangat dianjurkan apalagi kepariwisataan. Mudahan materi yang kami sampaikan bermanfaat dan bisa diaplikasikan ke masyarakat,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Related posts

PBFI Kalsel Usulkan Nomor Pertandingan PON Pada Porprov 2025 Tala

Jalan Komplek Dijadikan Jalan Raya, Warga Citra Land Resah dan Menuntut Sekolah Citra Mitra Kasih

Wamen Perdagangan Tetapkan Pasar Pandu Pasar yang SNI