Penundaan PON Keputusan Bijak

BERSAMA PRESIDEN-Geman Yusuf (deretan dua dari kiri) didampingi istri saat bersama Presiden RI Joko Widodo di Depot Sari Patin Banjarmasin. (foto: ist/brt)

Banjarmasin, BARITO – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua mendapat perhatian serius di tengah pendemik corona. Belum meredanya covid 19 tersebut, penundaan pelaksanaan multi even olahraga empat tahunan tanah air itu dianggap keputusan bijak.

Belakangan ini, mengalir desakan penundaan PON XX 2020 di Papua. Menyusul, pendemi corona yang belum juga mereda. Sejatinya PON digelar pada 20 Oktober sampai dengan 2 November 2020.

“Melihat kondisi penyebaran virus corona, perhelatan PON tidak perlu dipaksakan. Penundaan PON merupakan keputusan yang bijak,” ungkap ketua dewan penasehat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalsel, Geman Yusuf, kemarin di Banjarmasin.

Untuk saat ini, lanjutnya, bukan lagi masalah mengejar prestasi. Namun sudah menyangkut kemanusiaan. “Apalagi, seluruh daerah sudah merasakan dampak pendemik corona. Sejumlah aktivitas tidak bisa berjalan maksimal,” kata penggagas olahraga dansa di Kalsel itu.

Termasuk persiapan atlet dalam menghadapi PON XX. Latihan atlet tidak bisa maksimal karena ada yang latihan secara mandiri. “Latihan bersama maupun kontak badan pun tidak bisa maksimal lantaran harus menjaga jarak. Belum lagi sejumlah try out ke luar negeri mengalami penundaan. Termasuk mendatangkan pelatih asing juga terkendala akibat virus corona,” tutur advokat kondang di Banua yang juga karateka DAN IV ini.

Dengan kondisi sekarang, sambungnya, persiapan yang dilakukan mustahil mencapai hasil maksimal. “Jadi wajar, kalau ada yang mengusulkan agar pelaksanaan PON ditunda dulu. Even internasional juga ada yang mengalami penundaan, seperti Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020,” sebut owner Depot Sari Patin Banjarmasin ini.

Sebaiknya, ditambahkannya, dana yang ada digunakan untuk menanggulangi penyebaran virus corona. “Masih banyak yang lebih membutuhkan akibat pendemi corona,” bebernya.

Penulis: Tolah

Related posts

Dipicu Salah Paham, Pemilik Pangkalan Gas di Banjarmasin Dianiaya

Jadi Saksi OTT KPK, Sekdaprov Kalsel Sebut Tidak Pernah Dengar Pemenang Proyek Kasih Fee

Subdit III Ditresnarkoba Polda Kalsel Ringkus Pembawa Sabu 7,3 Kilogram Sabu di Loby Hotel