Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Banyak masyarakat yang gagal paham memahami penyakit aids. Parahnya, bahkan ada yang sampai menjauhi dan sampai mendiskriminasi para penderita penyakit tersebut.
Dalam Momentum Hari Aids Sedunia 2022 yang digelar Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Jumat (9/12), bersama
tokoh-tokoh masyarakat melakukan diskusi
Satukan langkah cegah HIV, Semua Setara Akhiri Aids.
Diskusi menghadirkan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan buka oleh Asisten l Bidang Kepemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Setdako Banjarmasin, Dr Machli Riadi.
Kata Machli, kegiatan seperti ini penting dilaksanakan, karena peran masyarakat diharapkannya dapat meredam anggapan yang bahkan mendiskriminatifkan para penderita aids.
Baca Juga: Guru Besar Uniska Soroti Kebijakan Kenaikan UMP
Padahal itu salah kaprah, karena penyakit yang katanya berbahaya dan menular itu, sebenarnya penyakit menular yang paling sulit menular apabila dibanding dengan penyakit menular lainnya.
“Ini penyakit menular tapi yang paling sulit menular,”
“Masyarakat seharusnya lebih peduli dengan keberadaan ODHA ini. Kita berharap ketika menemukan ODHA, masyarakat melakukan advokasi dan juga melindungi. Bukannya menolaknya, perlakukan seperti biasa bukan didiskriminasi. Apalagi HIV ini penularannya cukup sulit,” kata mantan Kadinkes Kota Banjarmasin ini.
Machli menerangkan bahwa mereka yang berstatus ODHA ini hendaknya dirangkul untuk bersama-sama melakukan edukasi. Seperti yang dilaksanakan diskusi ini, yakni menghadirkan ODHA.
“ODHA bisa membantu dalam hal melakukan kegiatan-kegiatan edukasi di tengah masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Salah ODHA bernama Rifai meyakinkan, bahwa Aids tidak berbahaya dan tidak mudah menular. Bahkan hubungan darah seperti anak dan orang tua tidak jaminan bisa tertular.
Baca Juga: Genjot Potensi Pajak dan Retribusi Parkir Yang Tercecer
Sebagai contoh dirinya, Ia dulu sempat mengirakan waktu hamil anaknya terjangkit. Namun ternyata tidak.
Setelah banyak dipelajarinya, virus aids ternyata menular tergantung kadarnya, bila sedikit belum berpotensi menularkan. Namun apabila jumlahnya sudah banyak baru bisa menularkan.
Ia meyakini saat hamil bahwa virus yang ada ditubuhnya masih berjumlah sedikit. Terbukti dua orang anaknya negatif padahal ia sudah dikonfirmasi mengidap Virus Aids sebelum hamil.
“Intinya Virus Aids tidak mudah menular, buktinya dua anak saya negatif. Namun, tidak salahnya berhati-hati, apalagi jika berhubungan badan, ini yang paling cepat menular,” katanya.
Baca Juga: Dispersip Gandeng Semua Pihak Dongkrak Minat Baca Masyarakat
Kemudian terkait obat apa yang bisa menyembuhkan Aids. Ia menyatakan, Virus tersebut tidak bisa dibunuh dengan obat, namun obat yang selama ini dikonsumsi, hanya berfungsi menidurkan Virus. Jadi selama minum obat, Virus tidak beraktivitas. Kerja Virus aids memakan antibodi, semakin banyak Virus aids maka antibodi semakin banyak yang hilang, maka dari itu obat membantu hingga sekarang masih bertahan hidup.
Ia juga tak menampik, prilaku tidak menyenangkan kerap dialaminya, seperti dihindari banyak orang dan bahkan keluarga. Tapi ia yakin, mindset masyarakat bisa dirubah dengan banyak memberikan edukasi. Dan perlahan dibuktikannya sekarang.
Sebagai informasi, Indonesia urutan tertinggi ketiga jumlah ODHA serta kasus infeksi baru wilayah Asia Fasifik setelah India dan China.
Kematian karena aids meningkat 68 persen tahun 2016 (WHO 2018).
Kemudian update ini, Banjarmasin merupakan kasus yang tertinggi di Kalsel yakni ada 1329 kasus kumulatif aids yang estimasi 2019 sampai 2021. Kedua setelah Banjarmasin adalah Tanah Bumbu.
Penulis: Hamdani
1 comment
[…] Penyakit Aids Penyakit Menular Yang Paling Sulit Menular pertama kali tampil pada Barito […]