Banjarmasin, BARITO – Penyidikan kasus KONI di Kota Banjarbaru yang sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu disentil LSM Kelompok Masyarakat Pemerhati Infrastruktur Banua yang melakukan aksi demo ke Kejati Kalsel, Kamis (7/7).
Dalam aksinya, demo yang dikomandoi Bahurudin mempertanyakan perkembangan kasus penyidikan KONI Banjarbaru yang dinilai jalan ditempat.
“Apa khabar kasus KONI Banjarbaru? Kenapa hingga kini kok masih jalan ditempat,” tanya Bahurudin.
Dibandingkan kasus lainnya, kasus KONI cukup lama. Bahkan hingga kini sudah tiga Kajari berganti kasus dengan dugaan kerugian miliaran rupiah tidak ada khabarnya lagi setelah dinaikkan ke penyidikan.
“Kami minta Kejati Kalsel untuk segera mengkoordinasikan kasus ini ke Kejari Banjarbaru. Dan karena sudah ketingkat penyidikan maka segera tetapkan tersangka untuk kasus ini,” katanya.
Melihat kebelakang perkembangan kasus ini yakni tahun 2021 mentok diaudit BPKP.
Namun usai suvervisi KPK beberapa waktu lalu, Kajari Banjarbaru Hadiyanto, memastikan kasus tetap lanjut. Bahkan, saat ini katanya proses sedang berjalan, termasuk memeriksa sejumlah saksi. Total sudah ada ratusan saksi yang diperiksa.
“Kita segera lakukan pemanggilan beberapa saksi lagi. Ini untuk memperdalam dugaan kasus ini,” katanya kepada media.
Apalagi kasus ini lanjut dia sudah dua kali diekspose di KPK.
“Kejari Banjarbaru ditarget harus selesai tahun ini terkait dugaan kasus ini. Kita menarget tiga bulan ke depan sudah selesai pemeriksaannya,” tambahnya.
Jika tidak bisa dirampungkan, maka kata Hadiyanto ada potensi skema jika kasus ini akan diambil alih oleh pihak KPK. “Kalau kita tidak selesaikan, maka KPK yang akan mengambil alih.
Sementara Kasi Penkum Kejati Kalsel Romadu Novelino SHH mengatakan akan segera mengkoordinasikan kasus yang disampaikan para pendemo kepimpinan. “Kita akan sampaikan kepimpinan dan pasti akan kita koordinasi kasus KONI ini ke Kejari Banjarbaru,” ujarnya.
Penulis: Filarianti
Editor : Mercurius