Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Aria Barito Jalan Haryono MT Banjarmasin, Selasa (22/6/2021).
Bertema ‘Percepatan pencapaian Program Sejuta Rumah yang berkualitas untuk Banua kita di masa pandemi wabah Covid-19’ tersebut dihadiri anggota Apersi se-Kalsel.
Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengungkapkan di masa Covid-19 ini semua mitra yang terkait pembangunan perumahan dalam mewujudkan Program Sejuta Rumah harus konsisten.
“Kondisi sekarang ini perlu perhatian khusus. Banyak usaha yang kritis di saat pandemi. Alhamdulillah, industri properti untuk masyarakat berpengasilan rendah ini masih bisa bertahan,” ujarnya disela kegiatan.
Ia memastikan, program tersebut selaras dengan langkah pemerintah yang mencanangkan percepatan ekonomi nasional.
“Dalam upaya pertumbuhan ekonomi di masa Covid-19 ini, tentunya seluruh pihak harus bersama-sama bersinergi. Terutama, terkait perizinan, perbankan dan pertanahan. Itu kan perlu sinkron dalam semangat mewujudkan satu juta rumah,” bebernya.
Menurut Junaidi, pengembang perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bukanlah semata-mata mencari margin. Sangat jauh berbeda dengan pengembang properti di level atas.
“Kalau pengembang rumah subsidi ini keuntungan dan marginnya sudah dibatasi. Yang ada, adalah margin sosial, itu pasti. Karena, rumah yang dimiliki adalah rumah pertama. Dan, masyarakat pasti akan merasakan bahagia bisa memilikinya,” tambah Junaidi.
Sebab itu, sambungnya, perlu komitmen semua pihak untuk mewujudkan Program Sejuta Rumah, agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa segera memiliki rumah yang diidam-idamkannya.
Junadi optimis pihak terkait seperti bupati, bagian pertanahan dan perbankan memperhatikan hal tersebut, terutama dalam keseragaman dalam membuat aturan-aturan.
“Membuat aturan itu jangan berbeda-beda. Sering, kabupaten A, B dan C kebanyakaan tidak sama dalam membuat aturan. Jadi, tidak ada harmonisasi untuk menjalankannya,” imbuh Junaidi.
Ketua DPD APERSI Kalsel, H Mukhtar Lutfi menyatakan Rakor sebagai bentuk upaya percepatan pembangunan rumah yang berkualitas.
“Kami ditargetkan pemerintah pusat di tahun 2021 ini untuk membangun 15.000 unit rumah. Jadi kami melakukan road show ke seluruh Kalsel untuk melihat potensi mana yang bisa dikembangkan,” bebernya di sela kegiatan Rakor DPD Apersi Kalsel.
Untuk itu, jelas Mukhtar, data-datanya di seluruh Kabupaten/Kota se-Kalsel sudah masuk dan pelaksanaannya sedang dalam tahap perencanaan.
Hanya saja, paparnya lagi, ada 2 daerah yang belum masuk lantaran belum ada pelantikan pengurus, yakni Kota Banjarmasin dan Martapura, Kabupaten Banjar.
“Dalam menyingkronkan permasalahan itu, semua pihak perizinan se-Kalsel kami undang. Karena, selama ini ada tumpang tindih aturan. Kita ingin ada persamaan persepsi. Jangan sampai antara satu kabupaten dengan kabupaten lain berbeda,” katanya.
Saat ini, sebut Mukhtar, pihaknya berusaha untuk tetap optimis di tengah pandemi Covid-19, yang dirasakan cukup mengganggu dari sisi pemasaran perumahan. “Kendala yang kami hadapi saat ini adalah menurunnya daya beli masyarakat. Akibat banyaknya perusahaan yang merumahkan karyawan. Saya kira, itu menjadi salah satu faktor penyebab,” imbuhnya.
afdi