Surabaya, BARITOPOST.CO.ID – Untuk memperdalam Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tujuannya kesejahteraan bagi masyarakat Banua dalam berbagai aspek, termasuk dalam mitigasi bencana dan lain sebagainya.
Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kemudian melaksanakan studi komparasi ke DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Selasa (11/6/2024).
Studi komparasi itu dilakukan karena kondisi Kalsel rentan terhadap bencana alam, seperti banjir.
Karena itu, rumah yang dibangun atau direnovasi dengan standar yang lebih baik dapat lebih tahan terhadap bencana, sehingga mengurangi kerugian dan kerusakan di masa depan.
Dipilihnya DPRD Kota Surabaya sebagai lokasi studi komparasi, karena dianggap salah satu daerah yang sukses dalam program RTLH tersebut.
Kegiatan studi komparasi tersebut dipimpin Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, H Gusti Abidinsyah, S.Sos, MM, yang diterima anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Golkar, Dr Akmarawita Kadir.
“Alhamdulillah, dari pertemuan ini kami mendapat banyak masukan-masukan bagaimana Kota Surabaya ini mempercepat pencapaian target dengan memperkuat fungsi pengawasan nanti kami juga mencoba mendorong bisa menganggarkan lebih untuk per satu buah rumah, agar bisa dilengkapi dengan sanitasinya,” ujar Gusti Abidinsyah.
Dikesempatan itu, Akmarawita Kadir mengatakan di Surabaya diberikan nama program, yaitu Rutilahu atau Rumah Tidak Layak Huni dan program ini sudah lama dilaksanakan dan terus berjalan.
“Di Surabaya, Alhamdulillah lancar. Jadi rata-rata setiap tahun 1.000 sekian unit,” sebutnya.
Lanjutnya, namun dari jumlah tersebut ternyata masih kurang, karena masih banyak yang membutuhkan.
“Jadinya pemerintah kota bekerjasama dengan pemerintah pusat agar lebih efektif pelaksanaannya,” pungkasnya.
Penulis/Editor/* : Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya