Perdana, Pelaihari Diguyur Hujan

Pelaihari,BARITO – Tik tik bunyi hujan di atas genting, airnya turun tidak terkira, cobalah tengok dahan dan ranting, pohon dan kebun basah semua. Itulah kalimat lagu anak-anak tentang hujan yang turun. Sejalan itu, Kamis (27/9) sekitar pujul 13.00 wita, di kota Pelaihari diguyur hujan perdana. Walau tidak telalu lebat hujan turun, namun cukup membasahi.

Hujan yang turun memang tidak begitu lama, berkisar pada durasi kurang dari 5 menit saja, kadang berhenti kadang kembali turun hujannya. Suhu dingin pun sangat terasa. Jalanan aspal di jalan protokol, halaman sekolah-sekolah pun nampak basah, sejumlah orang bahkan terlihat berteduh seraya ada yang mengabadikan turunnya hujan lewat smart phone.

Agus, salah seorang warga yang tinggal di kawasan Komplek Gagas Permai menuturkan, alhamdulillah hujan akhirnya turun, karena selama kurang lebih 3 bulan ini hujan tak kunjung turun, ucapnya.

Hala senada di utarakan Marliana warga di Kelurahan Karang Taruna yang juga karyawan dari Kementerian Agama (Kemenag) Tala mengatakan, memang ini adalah rahmat yang di turunkan Allah SWT, dimana-mana terlihat kekeringan, baik sawah, kebun, termasuk sumur-sumur warga yang mulai mengering airnya.

“Alhamdulillah, semoga hujan akan terus turun, sehingga dapat membasahi areal-areal persawahan maupun perkebunan, juga bisa mengisi kembali sumur-sumur warga,”ucap Marliana.

Ia menambahkan, di beberapa kecamatan melaksanakan sholat istisqo bahkan di Kabupaten Tanah Laut juga melaksanakan sholat istisqo bersama bupati Tala H.Sukamta dan pejabat serta pelajar bekerjasama dengan Kemenag Tala di lapangan Pertasai Kencana, alhamdulillah berkat meminta dan doa bersama di kabulkan Allah SWT, hujan pun turun.

Kendati hujan turun, namun intensitasnya masih sedikit. Debit air hujan yang turun masih belum banyak. Saluran-saluran air (Got) pun masih belum terisi. Akan tetapi di sejumlah lokasi seperti di Kelurahan Sarang Halang genangan air hujan berada di jalan raya. Warga bersyukur hujan bisa turun. Akitivitas warga yang menjual air pun sudah mulai ramai, utamanya di Jalan Datu Daim Kelurahan Pelaihari. Harga 1 tong air isi 1.200 liter sebesar Rp 60.000 sudah termasuk ongkos kirim untuk wilayah dalam kota, di luar kota sendiri harga air di atad Rp 60.000 atau tergantung jarak pengiriman air.

Di wilayah kota Pelaihari sendiri memang tidak begitu terlihat kabut asap dari kebakaran lahan maupun hutan, sehingga tidak membawa pengaruh bagi aktivitas warga.

baz

 

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024