Banjarmasin, BARITO – Sempat terjadi keterpurukan perekonomain rakyat karena pandemi Covid-19 tahun 2020. Namun, keterpurukan itu berhasil diangsur membaik dan diganti bahwa penduduk Kalimantan Selatan menjadi penduduk miskin terendah di Indonesia.
Seperti yang dikatakan Kepala Kanwil Direktorat Jendral Pembendaharaan Provinsi Kalsel, Sulaimansyah. Indeks itu terjadi karena konsumsi masyarakat semakin meningkat, karena ada penghasilan dan lapangan kerja.
Kemudian faktor pendukung lainnya, berbagai belanja perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan, Bansos Tunai, Kartu Sembako, BLT Dana desa, Kartu Pra Kerja serta didukung dengan pemulihan ekonomi yang semakin baik di Kalimantan Selatan. Hal itu yang membuat Kalsel berhasil menurunkan tingkat penduduk miskin ditahun 2021 sebesar 0,27% sehingga menjadi 4,56%.
“Angka 4,56% menjadikan Kalimantan Selatan dengan penduduk miskin terendah se-Indonesia,” katanya dalam jumpa pers di Aula kantor DJP Kalsel, Kamis (20/1).
Sulaimansyah melanjutkan, selama kurun waktu tahun 2021, peranan belanja pemerintah ( pusat dan daerah) di wilayah Kalimantan Selatan telah berhasil menahan kontraksi pertumbuhan ekonomi wilayah. Hal tersebut nampak dari kesesuaian tren pergerakan jumlah belanja pemerintah dengan tren pergerakan PDRB wilayah Kalimantan Selatan.
“Triwukan ll 2021, pertumbuhan ekonomi sempat menurun, karena adanya penerapan PPKM. Namun setelah itu pertumbuhan ekonomi melaju seiring dengan beberapa faktor dukungan dari program pemerintah,” bebernya.
Kemudian, sektor Penerimaan Kalsel di Target 8.929 terealisasi 9.693. atau mencapai 108,55 persen. Tumbuh 24,24 persen.
Menarik data per 20 Januari 2022, Kondisi perekonomian Kalimantan Selatan selama tahun 2021 menunjukkan prospek pemulihan perekonomian yang terus berlanjut. Penurunan kasus Covid-19 yang cukup signifikan perlu terus dijaga dengan mematuhi protokol kesehatan dan peran aktif masyarakat melalui pelaksanaan vaksinasi, sehingga akan mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah terus bekerja keras dalam mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Realisasi Pendapatan Negara di Kalimantan Selatan hingga akhir Desember 2021 mencapai Rp 11.877,23 miliar atau 119,41 persen terhadap target. Realisasi tersebut tumbuh 31,14 persen (yoy) jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan di sisi belanja negara sampai dengan bulan Desember 2021 di Kalimantan Selatan mencatat angka sebesar Rp26.406,44 miliar (98,50 persen dari pagu APBN 2021). Angka tersebut naik sebesar 1,29 % jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun yang lalu.
Kemudian, penerimaan pajak dari sektor pertambangan dan penggalian perdagangan besar dan eceran menjadi menyumbang terbesar yakni 29,26 persen.
Penyumbang terbesar kedua ada pada reparasi dan perawatan mobil sepeda motor yakni 25 persen. Yang ketiga ada pada sektor pajak pergudangan dan tranfortasi sebesar 12 persen.
Penulis: Hamdani