Peringati Hari Air Sedunia, Mapala Uniska Bersihkan Drainase Yang Mampet

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read
Bersihkan Drainase Yang mampet dari lumpur dan sampah plastik.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia, kelompok Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Kalimantan (Mapala Uniska) Banjarmasin memaknainya dengan aksi bersih-bersih drainase lingkungan sekitar kampusnya, Rabu (22/3/2023).

Aksi kebersihan drainase itu diikuti kurang lebih 15 mahasiswa. Mereka rela kotor-kotoran masuk got yang kondisinya memang memprihatinkan.

Disampaikan Koordinator aksi Mapala Uniska, Rizky Dwiyanto, itu adalah aksi pihaknya memperingati Hari Air Sedunia yang diperingati dunia setiap 22 Maret.

Target kegiatannya adalah drainase di lingkungan Kampus Uniska, yang memang kondisinya sangat kotor dan aliran airnya tidak berfungsi karena dipenuhi lumpur bercampur sampah plastik kemasan.

“Ini dalam rangka Hari Air Sedunia, drainase kampus yang kami jadikan target, karena memang selama ini tidak berfungsi dan sering banjir apabila hujan yang deras,” kata Jongkok panggilan akrab Rizky.

Tak hanya membersihkan drainase, momentum itu juga sekaligus melakukan penanaman pohon yang tak jauh dari lokasi kampusnya.

“Kami juga melakukan penanaman pohon yang bebarengan dengan Hari Hutan Sedunia,” katanya.

Aksi Mapala Uniska itu diapresiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin. Menurut Kabid Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Banjarmasin, M Khuzaimi.

Aksi bersih-bersih drainase diapresiasi DLH Kota Banjarmasin.

Aksi bersih-bersih drainase diapresiasi DLH Kota Banjarmasin.

Kegiatan mahasiswa itu, patut diapresiasi dan pihaknya juga berterimakasih atas kegiatan yang dapat memberikan edukasi bahwa pentingnya menjaga kebersihan.

Yang terpenting, menjaga kebersihan itu adalah tugas bersama dan tanggung jawab bersama.

“Saya mengapresiasi aksi mahasiswa Uniska ini. Ini dapat menularkan pada mahasiswa lainnya maupun pelajar dapat menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” katanya.

Baca Juga: Ketidaksesuaian antara SK Gubernur, Pergub dan Perda, Nominal TPP Guru P3K Dialokasikan Hanya Rp225 Ribu

Khuzaimi melanjutkan, budaya taat buang sampah pada tempatnya adalah hal yang harus dijunjung tinggi. Namun perlu juga mengoptimalkan atau memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan.

Misal dimanfaatkan jadi pupuk, mengumpulkan sampah plastik yang dapat didaur ulang dan sampai lainnya yang dapat dimanfaatkan.

Penulis: Hamdani

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment