Peristiwa Penusukan Pelajar di Kalsel Jangan Lagi Terulang

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel Muhammadun.(foto : ist)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kasus penusukan terhadap pelajar di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), yang membuat dunia pendidikan di Banua ini tercoreng, maka kedepannya jangan sampai terjadi lagi.

Demikian hasil dari pertemuan Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalsel di Banjarmasin, Rabu (2/8/2023).

Karena itu, Disdikbud Kalsel kemudian membijaksanai peristiwa berdarah itu dengan menanggung biaya pengobatan korban penusukan tersebut.

Demikian disampaikan Kepala Disdikbud Kalsel, Muhammadun kepada wartawan usai pertemuan.

“Masukan dari Gubernur Kalsel, akan menanggung semua biaya pengobatan korban penusukan hingga pulih,” ucap Muhammadun.

Madun bersyukur kondisi korban penusukan setiap hari semakin membaik dan sudah dapat merespon.

“Mari kita sama-sama berdoa semoga korban lekas pulih,” pintanya.

Baca Juga: Dandim 1002/HST Sosialisasikan Undang-Undang dan Penanganan Karhutla ke Kades se Kecamatan Labuan Amas Selatan

Sedangkan untuk pelaku penusukan, Madun menyatakan akan melakukan pembinaan, meski tidak menjelaskan seperti apa pembinaannya.

“Peristiwa penusukan pelajar ini tidak akan terjadi lagi di Banua,” harapnya.

Dari hasil pertemuan ini, imbuhnya juga ada rencana akan diperpanjang masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

“MPLS dari tiga hari akan diperpanjang menjadi tujuh hari,” cetusnya.

Lanjutnya dengan perpanjangan MPLS itu diharapkan siswa atau pelajar lebih mengenal lingkungan sekolahnya.

“Agar lebih mengenal lingkungan sekola,” ujarnya.

Madun menambahkan pihaknya juga akan menambah kurikulum kearifan lokal untuk SMA dengan penyebutan nama panggilan yang santun.

“Siswa atau pelajar itu diajarkan tata krama dalam memanggil, contohnya seperti panggilan kaka, adik, sayang dan kalimat-kalimat yang lembut dalam penyampaian,” sebutnya.


Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel HM Lutfi Saifuddin.(foto : ist)

Sedangkan untuk peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah, imbuhnya, maka pihaknya mengusulkan sekolah dilengkapi alat metal detektor dan CCTV.

Terkait pengusulan alat metal detektor itu, tentunya juga melihat dari kemampuan keuangan daerah, artinya tidak dilakukan serentak, tapi sementara di sekolah yang ada di perkotaan, seperti di Banjarmasin dan Banjarbaru.

“Kita minta sekolah mempunyai alat metal detektor dan CCTV dengan hanya satu operator,” tutupnya.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, HM Lutfi Saifuddin mengharapkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel untuk segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak terulang kejadian penusukan pelajar ini.

“Bagaimana pun pendidikan karakter di sekolah ini harus lebih ditingkatkan,” timpalnya.

Baca Juga: Antisipasi Illegal Fishing dan Cegah Konflik Horizontal Antar Nelayan di HST, Polda Kalsel dan Polres HST Gelar Diskusi

Karena itu ia sependapat ada rencana atau usulan perlunya ditambah sarana prasarana di sekolah, seperti alat metal detektor yang menurut pihaknya itu baik sekali.

Lutfi juga mengharapkan kepada pihak sekolah, khususnya para guru agar lebih mendekatkan diri dengan anak didiknya di sekolah.

“Dengan adanya kedekatan antara guru dan pelajar, salah satunya agar dapat mengendalikan emosi peserta didiknya,” tukasnya.

Sedangkan usulan pengadaan alat metal detektor, insyaallah akan kita diskusikan dengan pihak-pihak terkait.

“Saat ini tengah dibahas anggaran perubahan 2023, kita akan diskusikan dengan Bakeuda dan TAPD, sejauhmana urgennya pengadaan alat metal detektor tersebut,” pungkasnya.

Penulis/Editor : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

PBFI Kalsel Usulkan Nomor Pertandingan PON Pada Porprov 2025 Tala

Jalan Komplek Dijadikan Jalan Raya, Warga Citra Land Resah dan Menuntut Sekolah Citra Mitra Kasih